Tahun 2019 semakin mendekati akhir, dan itu berarti program-program esports yang digelar oleh PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG) semakin mendekati puncaknya. Anda mungkin tahu bahwa PUBG tahun ini memiliki kalender kompetisi yang dibagi ke dalam tiga fase atau Phase. Dimulai sejak bulan Januari lalu, setiap Phase terdiri dari liga-liga profesional reguler, kemudian diakhiri dengan kompetisi regional (antar negara) di akhir Phase.
Phase 1 ditutup dengan kompetisi FACEIT Global Summit: PUBG Classic. Phase 2 semakin memanas dengan tiga kompetisi regional yaitu GLL Grand Slam: PUBG Classic, MET Asia Series: PUBG Classic, dan PUBG Nations Cup. Lalu terakhir, Phase 3, akan mencapai klimaksnya pada ajang PUBG Global Championship.
PUBG Global Championship mengundang tim-tim PUBG profesional dari berbagai untuk berkumpul dalam gelaran battle royale terbesar di dunia. Begitu besarnya ajang ini, sampai-sampai tidak muat diadakan hanya di satu kota. PUBG Global Championship mempertarungkan 32 tim di Los Angeles, Amerika Serikat, mulai tanggal 8 November nanti. Kota ini menjadi tuan rumah untuk pertandingan-pertandingan babak grup dan semifinal, dengan venue terpilih yaitu OGN Super Arena.
Kemudian kompetisi dilanjutkan dengan babak Grand Finals di kota Oakland, pada tanggal 23 – 24 November 2019. Sayangnya pihak PUBG Corporation belum mengumumkan di mana venue pasti untuk acara puncak ini. Sementara itu hadiah yang ditawarkan adalah senilai total US$2.000.000 (sekitar Rp28,5 miliar). Angka ini adalah hadiah dasar. Jumlahnya bisa bertambah dari hasil penjualan in-game item yang berhubungan dengan PUBG Global Championship.
Siapa saja yang berhak maju ke PUBG Global Championship? Itu tergantung dari sistem kualifikasi di tiap wilayah. Untik Asia Tenggara misalnya, tim yang maju mencakup Rex Regum Qeon (RRQ) dari Indonesia, Armory Gaming (AG) dari Thailand, dan Tokio Striker dari Thailand juga. Mereka terpilih setelah meraih juara 1 – 3 dalam kompetisi PUBG Southeast Asia Championship 2019.
Negara-negara lain memiliki sistem kualifikasi berbeda. PUBG Europe League (PEL) dan PUBG Korea League (PKL) misalnya, masing-masing mendapat jatah enam tim perwakilan. Alasannya adalah karena mereka menunjukkan performa yang baik di ajang GLL Grand Slam: PUBG Classic, serta keberhasilan di ajang PUBG Nations Cup. Amerika Serikat yang menjadi negara tuan rumah juga mengirim perwakilan dari tim-tim peserta North American National PUBG League (NPL).
Selain informasi-informasi di atas, PUBG Corporation belum merilis detail lebih lanjut tentang PUBG Global Championship. Hanya satu video singkat yang menunjukkan wujud logo PUBG Global Championship yang mereka pamerkan. Selagi menunggu bulan November datang, mari kita pantau terus perkembangan kompetisi akbar yang pastinya akan sangat heboh ini.
Sumber: PUBG Corporation, The Esports Observer