The Prime Esports kembali menghadirkan divisi Dota 2 ke dalam organisasi mereka. Sebelumnya, mereka putuskan untuk bubarkan divisi Dota 2 setelah juga ditinggal oleh sang pemain bintang, Muhammad “InYourDream” Rizky. Dalam sebuah wawancara singkat dengan redaksi Hybrid, Anton Sarwono, General Manager tim The Prime, mengatakan bahwa salah satu alasan pembubaran tersebut adalah karena perkara regenerasi.
Kendati demikian, Anton kembali menegaskan setelah itu, bahwa Dota 2 adalah identitas dari tim The Prime. Seperti yang dijanjikan, tim dengan julukan “Pasukan Uler” akhirnya mengembali divisi dota mereka.
Penggemar esports Dota Indonesia tentu akan merasa sangat familiar melihat daftar skuat The Prime. Ada Rizky “Varizh” dan Ario “Panda” Susilo yang sebelumnya memang mengisi skuat Pasukan Uler. Mungkin yang kurang hanya Azam “Nafari” Aljabar, yang kini membela tim Anthropy bersama Yabyoo dan kawan-kawan untuk kompetisi ESL Indonesia Championship Season 2.
Tapi ada sesuatu yang beda. Anda bisa melihat dua nama yang terasa kurang akrab, dan tidak berasal dari Indonesia. Benar, Levi “YoungGod” Legaret dan Erin “Japoy” Jesper.
“Memang kendala bahasa adalah masalah. Tetapi setelah didiskusikan oleh manajemen, ditambah ada beberapa faktor yang mendukung, akhirnya kami memutuskan untuk mencoba dan melakukan trial and error. Untuk roster saat ini, kami memiliki 1 orang dengan peran sebagai jembatan antara pemain luar dengan pemain lokal.” jawab Anton kepada redaksi Hybrid.
Walaupun terdengar cukup asing, namun Braces sebenarnya sudah cukup familiar dengan scene Dota Indonesia. Sebelum akhirnya bergabung dengan tim The Prime, ia sebelumnya membela divisi Dota 2 Louvre JG. Sementara itu, Young God adalah pemain yang mungkin cukup baru di scene Indonesia. “Young God kita ambil pas dulu dia trial bareng Varizh di Clutch Gamers.” jawab Anton menjelaskan.
Mengingat musim kompetisi Dota 2 yang sudah hampir habis mengingat Dota 2 The International sudah di depan mata, maka kini tersisa kompetisi ESL Indonesia Championship Season 2 saja yang bisa diperjuangkan The Prime. “Kalau bicara target, dari kecil sampai besar pasti ada. TI berikutnya pasti kita kejar. Tetapi kita berusaha meregenerasi pemain terlebih dahulu. Target pertama, kita mencoba dengan dominasi scene lokal dulu. Step by step lah pokoknya.” tambah Anton.
Melihat roster baru The Prime, sepertinya menyimpan banyak potensi prestasi ke depannya. Jujur, saya cukup penasaran melihat keberanian The Prime mencoba menggunakan mixed roster. Mari kita doakan semoga The Prime bisa mendapatkan hasil yang terbaik dengan roster baru ini.