Dark
Light

DA Arena Kembali Hadir! Menjadi Sarana Hidupkan Kembali Jagat Kompetitif Dota Indonesia

1 min read
May 7, 2019
Sumber: CNet

Invasi mobile esports yang semakin agresif di Indonesia, mau tak mau membuat esports game PC kini jadi semakin terpojok. Apalagi juga mengingat perhatian pengembang game esports PC cenderung minim terhadap pasar Asia Tenggara, yang beda jauh jika dibandingkan dengan Moonton, yang sangat mendukung perkembangan scene esports Mobile Legends di Indonesia.

Kendati kancah lokal esports game PC yang kini sedang meredup, namun game seperti Dota tetap memiliki khalayaknya tersendiri kancah internasional. Berangkat dari hal tersebut, Digital Alliance bersama dengan INDOESPORTS menyelenggarakan Dota 2 INDOESPORTS League x DA Arena.

Sumber: INDOESPORTS Official Media
Sumber: INDOESPORTS Official Media

Memperebutkan total hadiah sebesar Rp20 juta, kompetisi ini diselenggarakan dengan maksud untuk mencari talenta baru di kancah Dota Indonesia yang kini sudah semakin sedikit. Soal regenerasi pemain Dota 2 di Indonesia ini memang menjadi satu masalah yang sudah mencapai tingkat meresahkan.

Rex Regum Qeon dan The Prime NND, dua organisasi esports yang tumbuh besar berkat Dota 2, baru-baru ini malah membubarkan divisi Dota 2 milik mereka. Keduanya punya alasan yang sama, kesulitan mencari pemain baru untuk mengisi kekosongan bangku roster mereka. Anton, General Manager ThePrime Esports juga turut menceritakan hal tersebut. Ia mengatakan, kalaupun ada, pemain berbakat tersebut biasanya masih sedang sekolah atau kuliah di daerah masing-masing.

Hybrid juga sempat membahas soal regenerasi pemain, yang memang sudah cukup lama menjadi masalah. Dalam pembahasan tersebut, Yabes Elia, Senior Editor Hybrid, berbincang dengan Yohannes Siagian, VP EVOS Esports. Kalau bicara soal pemain, salah satu yang jadi sorotan adalah soal para atlet yang matang dikarbit. Masalah tersebut muncul karena tidak adanya jalur ataupun wadah yang jelas untuk bertanding, sehingga banyak pemain yang mendadak langsung naik ke level profesional.

Terkait kompetisi ini Bambang Tri Utomo selaku Chief Operation Officer dari INDOESPORTS turut memberikan komentarnya. “Alasan kami mengadakan kompetisi ini, karena kami yakin esports PC masih menjadi salah komoditi utama di kancah internasional. Kenapa Dota 2? karena kami merasa peminatnya masih cukup banyak di Indonesia dan juga masih punya nilai kompetitif yang tinggi di tingkat internasional.”

Bambang Tri Utomo juga bicara lebih lanjut soal regenerasi pemain Dota 2 di Indonesia. “Saya melihat organisasi tim esports mengalami kendala di Dota karena dua hal, minimnya kompetisi dan regenerasi pemain. Maka dari itu kami berharap kompetisi ini bisa menjadi wadah bertanding bagi siapapun yang masih punya semangat berkompetisi di kancah Dota.” Lalu untuk jangka panjang, Bambang juga mengatakan rencananya untuk menghadirkan kompetisi ini satu kali di setiap kuartal tahun 2019.

Sumber: Facebook Dimas Surya Rizki
Sumber: Facebook Dimas Surya Rizki

Tak cuma memperebutkan total hadiah yang cukup besar, kompetisi ini juga akan menghadirkan para shoutcaster ternama di jagat kompetisi Dota. Mereka sendiri adalah Dimas “Dejet” Rizky, Feraldo “Feraldoto” Vadriansyah, Achmad “CaptRigel” Ichsan dan Resha “ARS” Ariasena.

Sebagai salah satu penggemar esports Dota, saya sendiri tentu berharap banyak pihak yang memperhatikan jagat kompetitif Dota, dan juga peran komunitas untuk menjaga game ini tetap hidup di Indonesia. Semoga saja kehadiran kompetisi seperti ini, bisa kembali menghidupkan jagat kompetisi Dota 2 di Indonesia.

Cara Menghapus Banyak Aplikasi Android Sekaligus Tanpa Rooting
Previous Story

[Panduan Pemula] Cara Menghapus Banyak Aplikasi Android Sekaligus Tanpa Rooting

Next Story

Mediatek Perkenalkan Teknologi AI dan Chipset P70

Latest from Blog

Don't Miss

Valve Buat Regulasi Baru di CS:GO, Apa Dampaknya ke Ekosistem Esports?

Selama bertahun-tahun, Valve jarang turun tangan untuk menentukan arah perkembangan

Peran Mobile Esports Dalam Pertumbuhan Industri Esports Global

Beberapa tahun belakangan, industri esports memang tumbuh pesat. Setiap tahun,