Golden Gate Ventures dan Hanwha Asset Management mengumumkan kemitraan strategis untuk berinvestasi ke startup di Asia Tenggara pada tahap seri B. Segmen yang dibidik adalah startup yang fokus ke platform berbasis konsumer seperti marketplace, fintech, health-tech, dan logistic-as-a-service.
Dalam keterangan resminya, mereka percaya berinvestasi di segmen tersebut dapat mengambil kesempatan dari pertumbuha kelas menengah yang tengah tumbuh pesat. Di tambah dukungan penetrasi internet, smartphone, dan teknologi lainnya.
Startup yang fokus di bisnis konsumer, baik dalam mobilitas, perdagangan, atau logistik; akan menangkap data unik dari konsumen dan konsumer mikro. Data tersebut menjadi titik awal untuk pendalaman inklusi keuangan, layanan kesehatan, dan teknologi baru lainnya di seluruh Asia Tenggara.
Perwakilan Golden Gate menyebut, startup di Asia Tenggara mengalami kesenjangan pendanaan yang cukup jauh untuk bisa sampai ke seri B. Bahkan dari sisi investor, sulit ditemukan yang bersedia.
Alhasil, startup yang mencari pendanaan pada tahap ini seringkali berada di posisi sulit. Mereka melakukan putaran sindikasi dari banyak investor seri A atau mengajukan banding ke sumber alternatif, sehingga pada akhirnya tidak sesuai dengan karakteristik seperti dari perusahaan keluarga atau private equity (PE) global.
Mengacu pada data SVCA (Singapore Venture Capital & Private Equity Association), sebanyak 50% startup di AS dan Eropa yang sudah di tahap seri A sudah sampai ke seri B. Kondisi sebaliknya terjadi di Asia Tenggara, di mana kurang dari sepertiganya yang sudah sampai ke seri B.
“Penurunan yang dalam ini sebagian besar disebabkan oleh kurangnya sumber dana di wilayah tersebut.”
VC asal Singapura ini juga mencatat lebih dari 215 pendanaan seri A yang terjadi dalam kurun waktu dua tahun. Berdasarkan tren historis tersebut, kedua perusahaan mengharapkan setidaknya ada 80-110 peluang investasi seri B yang tersedia dalam dua tahun ke depan. Diyakini angka ini akan berlipat ganda dalam empat tahun mendatang.
Pengumuman kongsi investasi ini, sekaligus memperkuat hubungan kedua perusahaan yang sudah dijalin selama lima tahun lalu, tepatnya pada 2014. Pada waktu itu, ekosistem startup di Asia Tenggara masih awal terbentuk.
Kedua perusahaan akan memanfaatkan sumber daya satu sama lain untuk mengembangkan inisiasi berikutnya. Mulai dari jaringan global mitra korporat dan mitra investor, pengalaman mengelola aset, menyediakan tenaga profesional, dan lainnya.
Perlu diketahui, Golden Gate Ventures adalah VC yang fokus pada pendanaan tahap awal sejak diresmikan pada 2011. Beberapa portofolio-nya adalah Carousell, Alodokter, Carro, Funding Societies, Omise, Ruma, dan lainnya. Sementara, portofolio dari Hanwha Asset Management yang terkenal adalah Zymergen, N26, Yanolja, dan Grab.