Secara umum, VR dan esports bukanlah suatu kombinasi yang ideal. Kendati demikian, sebuah perusahaan bernama Virtuix mengaku telah menyeriusi bidang ini sejak tahun 2016. Virtuix, bagi yang tidak tahu, adalah produsen omnidirectional treadmill bernama Omni yang sukses meraup pendanaan lebih dari $1 juta di Kickstarter pada tahun 2013.
Guna semakin membuktikan keseriusannya, baru-baru ini Virtuix memutuskan untuk bekerja sama dengan developer atraksi Funovation. Buah kemitraan mereka adalah VR Arena, semacam arcade khusus VR esports.
Jangan bayangkan VR Arena sebagai venue megah untuk puluhan atau bahkan ratusan orang. Dengan luas sekitar 35 m² (setara apartemen studio di Indonesia), VR Arena hanya bisa menampung empat pemain dalam satu kesempatan. Tentu saja keempatnya memiliki akses ke semua perlengkapan yang dibutuhkan, mulai dari VR headset sampai omnidirectional treadmill itu tadi.
Total ada 18 game VR yang secara spesifik dirancang untuk memaksimalkan kapabilitas Virtuix Omni, yang memungkinkan pemain untuk bergerak dan pivot 360 derajat selagi berdiri di satu titik. Omni bisa dibilang kurang begitu sukses di kalangan konsumen umum, sehingga implementasinya di segmen komersial seperti ini terdengar jauh lebih masuk akal.
Untuk bisa menghelat event VR esports dengan VR Arena, penyelenggara harus menebusnya dengan harga $1.790 per bulan. Kedengarannya sangat mahal, tapi tidak demikian ketika sudah ada sejumlah pihak yang tertarik menjadi sponsor.
Sumber: VentureBeat.