Dark
Light

Bantu Atasi Persoalan Sampah, Aplikasi Scavenger Indonesia Diluncurkan

1 min read
May 3, 2018
Fio Wibawa, founder Scavenger Indonesia / Scavenger Indonesia
Fio Wibawa, founder Scavenger Indonesia / Scavenger Indonesia

Masih rendahnya kesadaran masyarakat melakukan daur ulang sampah menjadi salah satu alasan aplikasi Scavenger Indonesia diluncurkan. Didirikan oleh Fio Wibawa, proyek ini diusung The Better Green People (TBGP) Foundation, sebuah organisasi nirlaba.

Kepada DailySocial, Fio mengungkapkan, kehadiran aplikasi Scavenger Indonesia diharapkan bisa menjadi solusi untuk memudahkan persoalan daur ulang di kawasan pemukiman, dengan menyediakan sistem layanan daur ulang berbasis aplikasi, sekaligus membantu pemulung (scavenger) mendapatkan penghasilan tambahan.

“Dengan adanya aplikasi mobile ini, kami berharap, dapat memfasilitasi pengguna yang memiliki sampah dengan para pemulung untuk saling berkerjasama mengelola sampah daur ulang,” kata Fio.

Sebagai proyek percontohan, Scavenger Indonesia telah bekerja sama dengan perumahan Kebayoran Village, Bintaro Tangerang Selatan. Tujuan kerja sama ini adalah untuk menguji respon warga tentang kemudahan yang ditawarkan aplikasi ini dalam pengelolaan sampah daur ulang.

Scavenger Indonesia juga telah bekerja sama dengan pemulung di daerah setempat untuk memberikan edukasi tentang cara kerja aplikasi dan kemudahan penggunaan aplikasi.

“Harapan ke depannya pemulung dapat bekerja secara optimal untuk membantu warga untuk mengumpulkan dan memilah sampah yang akan didaur ulang oleh mereka,” kata Fio.

Fitur gamification dan donasi

Meskipun masih tersedia di kawasan terbatas, pengguna yang ingin memanfaatkan aplikasi Scavenger Indonesia bisa mengunduh di Google Play. Pengguna bisa langsung memilih kategori sampah yang akan didaur ulang dan melakukan permintaan untuk pickup sampah tersebut. Selanjutnya mitra pemulung akan mendapatkan notifikasi pengambilan sampah di rumah pengguna dan melakukan konfirmasi pengambilan sampah tersebut.

“Secara khusus aplikasi Scavenger tidak memiliki fitur pembayaran kepada pemulung yang mengambil sampah di rumah pengguna. Namun kami memiliki fitur donasi yang bisa dimanfaatkan oleh pengguna,” kata Fio.

Saat ini Scavenger Indonesia memiliki aplikasi untuk pengguna yang dilengkapi dengan gamification dan rewards point berupa rating bagi pemulung. Sementara bagi pemulung juga disediakan aplikasi yang bisa digunakan untuk melihat rating dan rewards point.

“Fitur gamification dibuat dalam bentuk pohon. Semakin banyak sampah daur ulang yang dibawa oleh pemulung, semakin besar pohon tersebut tumbuh dalam aplikasi yang secara langsung pengguna dapatkan berupa “recycling point“. Point ini juga bisa dibagikan di akun media sosial pengguna,” kata Fio

Menyadari tidak semua pemulung memiliki smartphone, Scavenger Indonesia memberikan satu smartphone kepada pimpinan dan perkumpulan pemulung di masing-masing wilayah, yang bisa dimanfaatkan untuk melihat rating dan aktivitas lainnya.

“Kami sebelumnya telah melakukan dialog dengan komunitas pemulung disekitar. Dan menurut kami cara tersebut adalah yang terbaik dengan menerapkan sistem yang terpusat,” kata Fio.

Scavenger Indonesia memiliki rencana untuk memberikan edukasi kepada komunitas pemulung untuk kemudahan memanfaatkan aplikasi. Rencana Scavenger Indonesia adalah menambah kemitraan dengan komunitas pemulung sepanjang tahun 2018 ini.

“Tahun ini kami juga berharap bisa memperluas area layanan di Jabodetabek, dan juga menjalin kerja sama dengan organisasi pemulung untuk dapat mendukung wilayah tersebut,” pungkas Fio.

Application Information Will Show Up Here
(le-ri) Dave Ulmer (Head of XL Home), Bianca Hardini (Marketing Lead XL Home), Abhijit Navalekar (Director of Corporate Strategy & Business Development XL Axiata)
Previous Story

“XL Home POW” is XL Axiata’s Effort to Disturb Home Broadband Market

Next Story

Google Bikin Startup Game Bernama Arcade?

Latest from Blog

Don't Miss

WLabku mendaur ulang limbah tebu menjadi pakan ternak / Gayo Capital

Mengulik Dapur WLabku, Daur Ulang Ampas Tebu demi Akselerasi “Zero Carbon Emission” di Indonesia

“Many business leaders are seeing the relationship between long term
Duitin Bank Sampah

Duitin Perkenalkan Aplikasi Digital untuk Memfasilitasi Daur Ulang Sampah

Di awal bulan Juli 2021, Google for Startup Accelerator mengumumkan