Dark
Light

HANDL Beri Kemudahan Layanan Manajemen Registrasi Acara

1 min read
July 7, 2017
HANDL Beri Kemudahan Layanan Manajemen Registrasi Acara / HANDL

Ada berbagai platform yang mengusung kemudahan manajemen acara, beberapa nama yang sering terdengar di antaranya adalah Eventbrite dan Meetup. Keduanya adalah pemain besar dan bukan dari lokal, namun kini dengan mengusung semangat yang sama dan pendekatan yang berbeda, hadir platform buatan anak Yogyakarta yakni HANDL. Platform ini sudah hadir sejak awal tahun lalu.

HANDL adalah platform manajemen acara khususnya untuk bagian registrasi. Peserta dapat langsung melakukan registrasi secara online dan data akan terekap dalam basis data penyelenggara. Selain itu, penyelenggara dapat mengawasi aliran pemasukan pembayaran tiket mulai dari pendaftaran hingga pencairannya setiap waktunya.

Co-Founder HANDL Fahmi Ardhianto menceritakan platform ini didirikan untuk membantu event organizer (EO) dalam menjalani pekerjaan, sehingga mereka dapat fokus pada membuat konsep acara yang lebih penting. Waktu mereka pun jadi tidak terbuang karena harus mengerjakan pekerjaan yang repetitif seperti mengirim email pengumuman atau mengonfirmasi pembayaran pendaftaran peserta.

HANDL, sambungnya, juga mendukung alternatif pembayaran yang variatif mulai dari transfer bank, kartu kredit, dan offline melalui mini market. Ini diharapkan dapat memudahkan konsumen Indonesia.

Saat ini, HANDL baru menyasar pengguna di kalangan anak muda, terutama mahasiswa yang notabenenya aktif mengadakan berbagai macam acara di kampusnya. Dalam rekam jejaknya, HANDL telah melayani registrasi peserta dengan jumlah kurang lebih 2 ribu orang dari sekitar 60 acara.

“Kami memiliki visi menjadi perusahaan SaaS. Service yang kami tawarkan diharapkan mampu membantu EO menjalani pekerjaannya sehingga energi mereka bisa terfokus membuat konsep acara yang memberikan dampak besar [..],” terangya kepada DailySocial.

Rencananya setelah menyasar mahasiswa, HANDL akan memperluas cakupan penggunanya untuk kalangan profesional EO. Daerah sasarannya pun akan bertambah ke beberapa kota besar di Indonesia. Selain itu, pihaknya juga akan merilis fitur baru untuk mendukung visi HANDL, yakni fitur chat demi memudahkan komunikasi antara EO dengan para peserta.

Sempat pivot menjadi portal informasi acara

Fahmi bercerita, sebelum HANDL menemukan model bisnis idealnya, sempat melakukan pivot dengan nama startup Simpleve, sebuah portal informasi acara pada pertengahan 2015. Namun setelah enam bulan berjalan, pihaknya menyadari apa yang dibuat bukan solusi yang dibutuhkan.

Dengan model bisnis demikian, ia juga kesulitan menemukan model bisnis yang bagus selain mencari uang dari iklan. Akibatnya ia memutuskan untuk pivot sedikit dengan membuat tools yang membantu EO mengatasi masalahnya.

“Saat ini masalah utama yang coba kami selesaikan adalah proses verifikasi peserta acara yang cukup makan waktu dan memakan antrean panjang. Dengan fitur registrasi peserta dan verifikasi dengan aplikasi, EO jadi lebih cepat mencocokkan tiket peserta dengan data mereka.”

Dia melanjutkan, “Januari 2016, kami mulai melayani pengguna namun masih menggunakan nama Simpleve. Baru pada Juni 2016, setelah mengikuti acara GBG BrandFormer, kami coba perbaiki brand dan mengubahnya jadi HANDL.”

Tim HANDL saat ini terdiri dari lima orang, termasuk Fahmi sendiri. Tim juga tergabung menjadi program inkubasi di bawah naungan PT Gama Inovasi Berdikari.

Previous Story

Save Youselves Hadirkan Layanan Edukasi dan Konsultasi Kesehatan Mental

Next Story

Aplikasi Chatting Asal Jerman “Saya App” Fokus Garap Pasar Indonesia

Latest from Blog

Don't Miss

Playground Web3 platform

Playground Hadirkan Platform untuk Menemukan Proyek dan Game Web3 Terpercaya

Meski kerap menjadi topik pembicaraan dalam setahun terakhir, tren Web3
Startup pengembang teknologi imersif Arutala memproduksi aplikasi berbasis teknologi Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), Mix Reality (MR), PC Simulator, hingga 360° Video untuk berbagai sektor bisnis

Komitmen Arutala Percepat Implementasi Teknologi Imersif untuk Bidang Edukasi

Sebelum istilah metaverse ramai dibicarakan, banyak pihak yang skeptis dengan