Bulan Juni kemarin, Twitter meluncurkan pembaruan terhadap cara mereka menyuguhkan video di Twitter maupun Vine. Langkah Twitter ini juga bisa dilihat sebagai kesadaran mereka akan pentingnya konten video dalam media sosial di tahun 2016 ini.
Sekarang giliran para kreator video yang coba Twitter manjakan. Mereka meluncurkan tool baru bernama Media Studio yang akan menggantikan video.twitter.com, memberikan dashboard yang lebih komprehensif bagi para kreator untuk mengakses semua tool publikasi video yang dibutuhkan dalam satu tempat terpusat.
Media Studio menawarkan sejumlah fitur yang akan membantu alur kerja para kreator, seperti misalnya sebuah media library terpadu yang mengemas semua jenis konten dalam satu lokasi; baik itu gambar, video maupun GIF.
Kolaborasi dengan kreator lain juga akan dipermudah dengan adanya Media Studio. Kreator dapat mengakses tool baru untuk membuat penjadwalan Tweet video, dan Twitter sama sekali tidak membatasi jumlahnya.
Stabilitas dan performa upload konten dijamin lebih baik dalam Media Studio, dan kreator juga diberi akses terhadap akun atau permission untuk mempermudah proses memonitor dan mengganti satu akun dengan yang lainnya.
Bersamaan dengan itu, Twitter tidak lupa memikirkan cara baru bagi para kreator untuk memonetisasi konten bikinannya. Di AS, ada program Twitter Amplify, tapi untuk skala global para kreator bisa menghasilkan keuntungan dengan cara menciptakan konten bersama brand ternama melalui platform Niche.
Media Studio saat ini sudah bisa diakses melalui studio.twitter.com. Bagi kreator yang belum mendaftar, disarankan mengisi formulir pendaftaran untuk mengajukan permohonan akses.