Dark
Light

Mengenal Lanskap Digital Indonesia 2016 Melalui Rangkuman GDP Venture

1 min read
February 25, 2016
Presentasi GDP venture tentang industri digital Indonesia / Shutterstock

Dunia digital semakin mendapat tempat di masyarakat Indonesia. Akses yang semakin mudah dengan berbagai perangkat dan semakin meratanya konektivitas menjadi salah satu alasannya. GDP Venture, salah satu perusahaan pemodalan lokal merangkum beberapa fakta mengenai kebiasaan dan industri digital di Indonesia. Mulai dari jumlah pengguna Internet hingga paparan konsumsi iklan digital, CMO GDP Venture Danny Wirianto meringkasnya menjadi sebuah presentasi berjudul “7 Insights of Indonesia”.

Indonesia sebagai salah satu negara dengan penduduk terbesar di Indonesia adalah lahan yang mengguntungkan bagi pebisnis digital atau daring. Dari data yang dipaparkan GDP di tahun 2014, tercatat ada 83 juta masyarkat Indonesia yang sudah terkoneksi internet. Angka tersebut bahkan belum menyentuh 50%, tapi sudah banyak penyedia layanan OTT atau layanan lainnya dari luar negeri berekspansi ke Indonesia.

Dari angka 83 juta penduduk Indonesia yang terkoneksi dengan internet 54 juta di antaranya menggunakan perangkat mobile mereka. Bahkan dalam presentasi GDP tercatat penetrasinya lebih dari 120% di tahun 2014 silam. Lebih tinggi dari penetrasi penggunaan mobile di dunia. Tidak mengherankan jika akhirnya Indonesia menjadi salah satu negara dengan penetrasi m-commerce terbesar di dunia.

7-insights-of-indonesia-18-638

Dari data di atas terlihat bahwa pertumbuhan masyarakat yang berbelanja melalui daring bertambah lebih dari satu juta orang per tahun. Untuk barang, pakaian, tiket, handphone dan laptop masih menjadi yang paling dicari. Transaksi kebanyakan masih menggunakan metode transfer bank atau COD. itu mengapa pendekatan online-to-offline masih menjanjikan di Indonesia.

Tak hanya budaya konsumtif masyarakatnya, berkat kemajuan dan membaiknya infrastruktur diikuti dengan ide-ide brilian banyak startup yang muncul. Bahkan dalam lima hingga enam tahun terakhir investor mulai berdatangan di Indonesia. Bahkaan GDP mencatat di tahun 2014 silam Tokopedia, salah satu e-commerce Indonesia menjadi startup yang berhasil mengamankan investasi terbesar ke-empas di Asia tenggara, sebesar $100.7 juta.

7-insights-of-indonesia-30-638

Banyaknya masyarakat yang mulai hidup di kehidupan digital seperti berinterkasi di aplikasi pesan instan, media sosial, dan berbelanja di situs e-commerce membuat peluang tersendiri bagi industri periklanan. Untuk sektor ini GDP mengutip data dari emarketer yang menyebutkan bahwa Indonesia sebagai salah negara dengan pertumbuhan bisnis iklan digital paling tinggi. Hampir lebih dari 50% tiap tahunnya sejak tahun 2013 silam.

Rangkuman ini cukup mudah dimengerti oleh semua pihak, baik pihak lokal maupun pihak asing yang ingin tahu lebih banyak tentang konstelasi industri digital di tanah air. Simak presentasi lengkapnya di halaman Slideshare berikut ini.


Disclosure: DailySocial dan GDP Venture berada di bawah naungan grup bisnis yang sama

Previous Story

Ubisoft Pamerkan Keanggunan The Division Versi PC Lewat Trailer Baru

Next Story

Vizard Tales Promosikan Kopi Luwak Dalam Game Monsiuer Luwak

Latest from Blog

nubia V60 Design Hadir di Indonesia

ZTE Mobile Devices Indonesia secara resmi memperkenalkan smartphone terbarunya, nubia V60 Design di Indonesia. Smartphone ini dirancang dengan menghadirkan estetika dan teknologi,

Don't Miss

Niko Partners: Pertumbuhan Industri Game Indonesia di 2023 Melambat

Game menjadi salah satu industri yang justru tumbuh selama pandemi
Bekerja di OPPO

Seperti Ini Pengalaman Bekerja Sebagai Trainer di OPPO Indonesia

Deni Suwasta sudah bekerja selama delapan tahun di OPPO Indonesia,