Ekosistem digital yang terus meningkat membuat salah satu operator jempolan tanah air Telkomsel berniat untuk mentransformasikan roh perusahaan, dari perusahaan telekomunikasi (Telco) menjadi sebuah perusahaan digital. Inisiatif yang dikemas dalam Telkomsel 2.O (O diindikasikan sebagai “Opportunity”) berawal dari pencapaian perusahaan menyajikan layanan digital bersamaan dengan hype smartphone di Indonesia.
Salah satu sepak terjang yang akan dilaksanakan guna mewujudkan transformasi tersebut ialah dengan memperkuat sumber daya manusia (SDM) di perusahaan. Memperkuat unsur “people” dan “culture” dinilai mampu menciptakan sebuah karakter bagi Telkomsel untuk mampu memberikan performa terbaik menyuguhkan kualitas layanan digital seiring dengan terus meningkatnya pengguna layanan digital.
Bersamaan dengan tahun fiskal 2016, untuk kebutuhan SDM telkomsel sudah mempersiapkan pendanaan dengan peningkatan hingga 200% dari anggaran tahun 2015. Salah satu program Telkomsel untuk membangun inisiator digital akan dilakukan dengan mengirimkan talenta terbaik untuk melakukan studi lanjut untuk selanjutnya mengaplikasikan konsep yang dipelajari ke dalam kultur perusahaan dan konsumen.
Tren operator telekomunikasi menjadi perusahaan digital
Bisnis telekomunikasi sendiri menjadi salah satu urat nadi dalam ekosistem digital, khususnya konektivitas data. Operator lain, XL Axiata misalnya, sejak pertengahan tahun lalu juga sudah mencanangkan tranformasi perusahaan guna mensiasati pola konsumen di era digital yang ada saat ini.
Terobosan yang diajukan Presiden Direktur XL Dian Siswarini adalah “Transformasi 3R”. Tranformasi ini ditargetkan untuk menciptakan nilai keuntungan maksimal dari setiap pengguna kartu XL. Kendati justru menurunkan jumlah kartu aktif, namun perusahaan yakin akan menuai keuntungan di jangka panjang dengan langkah ini.
Visi yang dimiliki Telkomsel juga mirip dengan tranformasi yang digaungkan oleh salah satu operator yang baru melakukan rebranding, Indosat Ooredoo. Indosat Ooredoo juga berambisi menjadi yang terdepan dalam ekosistem digital nasional. Beberapa pendekatan yang akan dilakukan di antaranya penataan ulang struktur organisasi, strategi pendekatan kepada pelanggan, hingga peningkatan kualitas teknologi.
Setiap operator sebagai perusahan teknologi memiliki cara masing-masing untuk beradaptasi dengan perkembangan yang ada. Lagi-lagi inovasi menjadi poin kunci untuk tetap berada di deretan pimpinan operator nasional, terlebih proses eliminasi perusahaan operator seluler sudah mulai digaungkan oleh pemerintah. Tahun 2019 ditargetkan hanya akan ada maksimal 4 operator seluler di tanah air. Langkah tersebut akan diawali dengan konsolidasi antar perusahaan dalam membuat kesepakatan infrastructure sharing.