Saya harus akui, console game next-gen baru milik Microsoft ini bisa kita samakan dengan opera sabun, ia sangat penuh drama. Dan seperti layaknya drama, beberapa hal mampu membuat Anda tersenyum, hal lain bisa membuat Anda meringis, dan permasalahan lain mungkin dapat membuat Anda murka. Inilah dia update berita Xbox One dari Trenologi.
Mari kita mulai artikel ini dari berita yang menyenangkan lebih dulu. Tampaknya Microsoft ingin mencoba menghidupkan dukungan pada developer indie yang dulu pernah hadir di awal pengembangan Xbox Live. Kali ini Microsoft menjanjikan bahwa Xbox One akan mendukung segala metode pembayaran game-game independen yang dijual di marketplace-nya. Mereka melakukan ini dengan mengenalkan sebuah program baru, yang juga mendukung game free-to-play dan metode microtransaction, ID@Xbox.
“ID@Xbox memungkinkan tiap model bisnis dan metode pembayaran bisa hadir dalam Xbox One,” begitulah jelas Chris Carla, selaku direktur portofolio Microsoft untuk distribusi game digital, “Kami tidak membeda-bedakan tiap game, baik itu diluncurkan oleh publisher ternama atapun game indie, dan gamer tetap akan mendapatkan Gamerscore, Achieveent dan bisa menggunakan SmartGlass hingga Kinect – jika fitur tersebut bisa digunakan di sebuah game Xbox One, maka Anda bisa melakukan apapun via program ID@Xbox.” Program ini bekerja layaknya developer kit untuk para pengembang indie dan dirilis beberapa saat setelah Xbox One diluncurkan.
Berita ‘baik’ kedua adalah kemungkinan besar Xbox One juga akan dibundel bersama FIFA 14. Sayangnya info ini masih kurang jelas dan tampaknya Microsoft telah kembali mengubah kembali kebijakan mereka. Berdasarkan tweet dari Social Marketing Manager Xbox EMEA, Graeme Boyd, ia menyebutkan bahwa, “FIFA 14 hanya akan disajikan gratis untuk versi pre-order Xbox One Day Edition, jika stoknya masih ada.” Apakah ini artinya jika Anda melakukan pre-order, namun bukan untuk edisi Day One, Anda tidak akan mendapatkan FIFA 14 secara gratis?
Ada beberapa hal yang harus digarisbawahi. Pertama adalah, promo ini hanya berlaku untuk pemesan yang berada di Eropa. Yang kedua, berdasarkan The Next Web, daftar yang ada di laman Xbox One juga masih membingungkan. Kita bisa melihat bahwa terdapat gambar resmi FIFA 14 terpampang di packaging Xbox One, namun dari bungkus ini tidak ada sama sekali tanda-tanda atau tulisan ‘edisi spesial’.
Nah akhirnya kita sampai pada kabar yang kurang mengenakkan. Dari informasi yang saya dapatkan di The Escapist Magazine, tampaknya Xbox One juga akan diluncurkan tanpa dukungan penyimpanan eksternal. Hal ini dikonfirmasi oleh Larry Hyrb alias ‘Major Nelson’ dari Microsoft saat wawancara di PAX kemarin. “Rencana jangka panjang untuk Xbox One adalah agar ia mendapat dukungan penyimpanan eksternal, seperti Xbox 360,” ia melanjutkan, “Dari pengamatan saya, fitur ini tidak hadir saat peluncurannya, karena tim pengembang sedang fokus pada hal lain, tapi tentu saja hal ini masuk dalam daftar penting mereka.”
Microsoft Xbox One sendiri dilengkapi dengan hard disk berkapasitas 500GB, dan beberapa profesional beropini bahwa ia sudah lebih dari cukup untuk menyimpan file game, musik dan film. Namun satu hal yang pasti adalah Xbox One memiliki port USB 3.0, dan kita semua tahu dengan kecepatan transfer data yang tinggi, port ini dioptimalisasi untuk memaksimalkan fungsi penyimpanan eksternal. Jadi apa gunanya port canggih ini jika Xbox One belum mendukung fungsi tersebut?
Masih banyak pertanyaan yang harus dijawab Microsoft. Saya hanya berharap yang terbaik untuk Xbox One, mudah-mudahan mereka bisa meluruskan semua kabar ambigu dan membuktikan bahwa rumor-rumor negatif yang pernah beredar ternyata salah. Namun demikian, saya belum bisa berkomentar lagi lebih banyak hingga ia dilepas di pasaran.
Sumber gambar: Dual Shockers.
