Dark
Light

YouTube dan Vimeo Dukung HTML5, Video Tanpa Flash

1 min read
January 27, 2010

youtubevimeohtml5Minggu ini dibuka dengan pengumuman penting oleh dua situs video terpopuler, YouTube dan Vimeo, yang menyatakan kesiapan dukungan mereka pada standar HTML5.

Spesifikasi lengkap dari HTML5 saat ini masih sedang didefinisikan, tapi yang pasti di dalamnya termasuk elemen <video> yang berarti browser yang mendukungnya akan dapat me-render video secara native, tanpa bantuan plug-in tambahan.

Satu pihak yang bakal merasa ketendang dari pengumuman ini adalah Adobe, yang saat ini bagai berada di atas angin karena format Flash-nya merupakan standar de facto penyajian video di internet. Walaupun diperkirakan HTML5 baru akan benar-benar sempurna pada tahun 2022, tapi saat ini sudah banyak spesifikasinya yang stabil dan sudah diimplementasikan di browser-browser terkini. Flash saat ini masih lebih unggul karena sifatnya yang lebih interaktif dibanding hanya memutar video belaka.

Saat ini dukungan HTML5 dari YouTube dan Vimeo masih terbatas untuk browser Chrome dan Safari dan bersifat eksperimental. Ini dikarenakan format video yang dipakai adalah h.264, yang baru didukung oleh kedua browser tersebut. Untuk mencoba situs HTML5 di YouTube disediakan halaman khusus http://youtube.com/html5, sedangkan untuk Vimeo bisa langsung klik tulisan “Switch to HTML5 player” di bawah video yang diputar.

Format codec yang dipakai tersebut juga menimbulkan kekhawatiran akan kelancaran penerapan video di HTML5, karena saat ini ada dua kubu yaitu h.264 yang dipakai Google (Chrome) dan Apple (Safari, dan OGG Theora yang didukung Mozilla (Firefox) dan Opera. Untuk kualitas saat ini h.264 masih berada di atas Theora, tapi Theora merupakan open format yang dapat digunakan gratis tanpa harus membayar royalti.

Sementara kita menunggu semua pihak urun rembug, silakan nyalakan Chrome atau Safari-nya dan langsung aja menuju TKP. Kabar-kabari kita gimana pengalamannya ya.

7 Comments

  1. Terus terang saya sangat menunggu video dengan html 5 ini karena sangat menguntungkan saya sebagai praktisioner web analytics. Flash dan analytics tidak bersahabat dengan baik 🙁

  2. ya setidaknya flash udah mempunyai saingan dengan html 5 sehingga kita para konsumen akan diuntungkan karna hal ini.

    my_blog

  3. Hasil pemutaran file di Vimeo :
    (1) Kontrol video meng-override video yang sedang diputar sehingga di daerah video yang terdapat kontrol akan bergeser ke arah kiri
    (2) Video yang dimainkan sama sekali tanpa anti aliasing/jagged dimana-mana
    (3) Play/Pause/Seek masih bermasalah , kadang saat kita pause video, lalu kita tekan tombol play maka video akan jeda (lumayan lama) terlebih dahulu sebelum play lagi, apalagi kalau melakukan seek di timeline, dalam beberapa percobaan, video akan sama sekali tidak jalan
    (4) Masih berhubungan dengan poin 3, video dijalankan tanpa buffering (seperti metode pemutaran video di Silverlight)
    (5) Konsumsi CPU tidak beda jauh dengan Flash, tetapi rata-rata nya masih lebih rendah (pada saat pause, flash masih melakukan buffer, tetapi dengan HTML 5 pada saat pause y benar-benar berhenti)

    Jadi untuk sementara dalam urusan memutar video masih lebih baik Flash dan Quicktime .

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

TweetDeck Bersahabat Dengan Para Pencari Kerja

Next Story

Local Trend dari Twitter Dirilis, Watch Out Twiterus [UpDate]

Latest from Blog

Don't Miss

Fitur baru Shorts

Kejar TikTok, YouTube Tambahkan Fitur-Fitur Baru Ini di Shorts

YouTube membuat pengumuman melalui release note terbaru mereka, yang berisi

Era Teknologi Pemasaran AI dari Google Untuk Pengiklan di Indonesia

Google menggelar acara Google Marketing Live Indonesia di Jakarta. Acara