Di pertengahan bulan Oktober yang lalu kami mengabarkan bahwa Pemerintah Kota Solo di bawah kepemimpinan Joko Widodo akan segera membangun jalur internet (hotzone) terpanjang di Indonesia. Kali ini kami mendapatkan kabar bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta akan segera memiliki hotspot gratis yang dapat dinikmati di seluruh sudut kota pada tahun 2012.
Seperti yang dikutip dari Republika, Pemerintah Kota Yogyakarta berencana memberikan layanan hotspot untuk masyarakat di seluruh kelurahan mulai 2012, khususnya pada malam hari dengan memanfaatkan bandwidth yang dimiliki pemerintah.
Sukadarisman – Kepala Bagian Teknologi Informasi dan Telematika Pemerintah Kota Yogyakarta, mengutarakan bahwa pemerintah memiliki bandwidth yang cukup besar dan itu hanya dimanfaatkan saat jam kerja saja, sehingga pemerintah pun berencana untuk memperluas pemanfaatannya bagi masyarakat di seluruh kelurahan saat malam hari. Nantinya warga masyarakat yang ada di tiap kelurahan bisa menggunakan dan memanfaatkan fasilitas hotspot di lokasi tertentu mulai puluk 16.00 WIB sampai dengan 06.00 WIB.
Sebelum memperluas jaringan hotspot di seluruh kelurahan, pemerintah akan melakukan uji coba layanan tersebut di lima kelurahan, meskipun hingga saat ini pemerintah belum dapat memutuskan kelima kelurahan yang akan menjalani uji coba.
Tentunya, hal yang paling ditunggu oleh masyarakat di Yogyakarta adalah realisasi dari rencana hotspot gratis ini. Ketika tiap kelurahan mendapatkan fasilitas ini, maka banyak hal yang bermanfaat bisa dilakukan pada jam-jam pengaktifan hotspot tersebut, entah itu hal-hal yang meliputi edukasi, ekonomi, sosial, atau hal lain yang mendukung produktivitas.
Hal ini juga bisa berperan pada proses edukasi dari manfaat berinternet, tentunya untuk produktivitas dan bisa juga untuk pertumbuhan ekonomi, ketika seluruh masyarakat Yogyakarta (dari kalangan menengah ke bawah dan menengah ke atas) sudah teredukasi manfaat berinternet, hal ini juga akan bisa mendukung pertumbuhan startup, atau pemanfaatan internet untuk bisnis dan pengembangan usaha, disamping peran lain seperti edukasi, sosial, dll.
Untuk itu, bagi para pembaca setia DailySocial yang berdomisili di Kota Yogyakarta, nari kita tunggu realisasi pemerintah kota mengenai layanan hotspot gratis ini.
mari kita lihat 😉
National hotspot yang dimiliki pemerintah Singapore, Wireless@SG:disqus yg tersedia di tempat publik juga akhirnya diabaikan pengguna, karena sangat tidak reliable. Banyak site yang IP address pun tidak dapat (terlalu banyak pemakai, satu orang bisa jadi bawa 1 smartphone dan 1 laptop, padahal cuman pakai kelas C), atau authentikasi web-nya macet (tiap hot spot beda operator dan saling cross authentication sehingga sering gagal. Atau authentication web pagenya tidak berjalan untuk OS/browser tertentu.
Hal ini diperparah karena tidak ada metoda feedback yang baik. Tidak ada automatic tools untuk sample, di area X, Wireless@S:disqusG berjalan tidak dari level akses sampai authentikasi. Hanya mengandalkan pemeriksaan mingguan/bulanan, atau feedback telepon, dimana pengguna yang cuman mampir sebentar juga males untuk bikin laporan. Akibatnya jadi seperti telepon umum yang pada rusak tanpa orang melapor.
Wireless@SG:twitter di shopping mall juga mengalami problem parah bersaing dengan AP dari para tenant mall yang bebas mendirikan AP untuk kebutuhan in-house mereka sendiri. Jadilah pertempuran klasik sinyal di dalam shopping mall. Bisa ada puluhan AP dalam satu shopping mall yang berebut 11 channel tersebut.
Penerapan Wireless@SG hanya berjalan dengan baik di kalangan/area tertutup yang feedback mechanism usernya bagus, seperti di kantor pemerintah, Changi airport yg mempunyai orang yang di secara in-house ditempatkan untuk memonitor kualitas layanan publik, karena tempat tempat tersebut merupakan muka dari pemerintah Singapore. Bahkan Changi Airport pun kalo sudah malam, macet juga Wireless@SG-nya. Implementasi di kalangan civitas academica juga kurang bagus, karena walau feedback-nya bagus, banyak mahasiswa iseng yang exhausting IP pools dari AP dengan melakukan poisoning atau ARP maupun handshake attack.
Wah, Bagaimana Nasib Warung Internet Nantinya Ya ?
Mari kita tunggu hasil dari realisasi Pemkot dab..
pertanyaannya adalah “internet dari pemkot apa bisa diandalkan?”
IMO, warnet masih bertahan
kalangan menengah kebawah, bahkan tukang becak pun juga ke warnet..
orang2 jogja yg belum ada PC/laptop pastinya masih butuh yang namanya warnet
ya kan??
dan yang pasti, kita tunggu hasil realisasi dari pemerintah ini 😉