Telepon seluler (ponsel) menjadi semakin lazim digunakan oleh orang Indonesia untuk mengakses internet. Sekarang ini 62% pengguna internet di Indonesia, mengakses internet melalui ponselnya. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 40% dibandingkan pada tahun 2009. Pada kurun waktu yang sama, warung internet (warnet) menjadi semakin kurang populer karena kehilangan pelanggannya sebesar 34%.
Selain semakin banyak, pengguna internet melalui ponsel juga semakin lama menghabiskan waktu berinternet dengan ponselnya. Jika pada tahun lalu, rata-rata mereka hanya menghabiskan waktu sebanyak 8 jam per pekan, pada tahun ini angka tersebut meningkat hingga 10 jam per pekan.
Fakta-fakta tersebut diungkap dalam penelitian Yahoo! TNS Net Index. Penelitian yang dilakukan oleh Yahoo! bekerja sama dengan TNS ini bertujuan mengetahui perilaku pengguna internet Indonesia sekaligus menyajikan gambaran besar stategis mengenai pengguna internet di Indonesia. Hasil penelitian yang telah dilakukan keempat kalinya ini dipublikasikan Senin kemarin.
Sebanyak 20 % orang yang disurvei mengakses internet melalui smartphone-nya. Meskipun masih didominasi oleh pengguna featured phone, jumlah penggunanya sudah berkurang sebesar 10% dibandingkan tahun 2011.
Berdasarkan hasil penelitian ini, David Jeffs, Head of Insights for India and Southeast Asia, melalui rilis berita yang diterima DailySocial menyarankan kepada para pengiklan untuk mengintegrasikan ponsel sebagai bagian dari kampanye mereka. Para pengguna internet Indonesia, kini tidak hanya melakukan jejaring sosial dan berkirim pesan melalui ponsel, tetapi juga mulai banyak mencari informasi berita dan mengunduh aplikasi untuk ponsel mereka.
42 % pengguna internet melalui ponsel kini melakukan pencarian informasi pada halaman berita, naik 11 % dibanding pada tahun 2011. Sedangkan kegiatan mengunduh aplikasi, naik 5 % ke angka 29% pada tahun ini. Kegiatan berinternet di ponsel masih didominasi oleh jejaring sosial (76%) dan berkirim pesan (45%).
Survei Yahoo! TNS Net Index ini melibatkan 3.365 responden dari media non-internet dan 1.762 dari responden dari media internet. Responden ini dipilih dengan menggunakan teknik multi-stage probability sampling. Responden tersebut berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Surabaya, Bandung, Medan, Semarang, Palembang, Makassar, Yogyakarta, dan Denpasar.
