Xbox Game Pass menjadi layanan berlangganan video game yang paling banyak diperbincangkan oleh para gamer. Sayangnya, meskipun banyak mendapat pujian, namun layanan milik Microsoft ini tidak sesukses yang dibayangkan banyak orang.
Bahkan, sebuah laporan terbaru menyebutkan bahwa Xbox Game Pass gagal mencapai target pertumbuhan penggunanya. Dan kegagalan ini bukan yang pertama karena mereka telah gagal dua kali secara berturut-turut.
Media Axios melaporkan bahwa layanan Xbox Game Pass gagal mencapai pertumbuhan yang ditargetkan, yaitu sebesar 73%. Dalam penutupan tahun fiskal pada akhir Juni lalu, layanan Game Pass hanya dapat mencapai 28% pertumbuhan.
Kegagalan yang kedua kalinya ini sendiri ternyata membawa dampak besar bagi Xbox dan Microsoft secara keseluruhan. Karena hal ini kini menjadi diskusi serius di kalangan regulator mengenai izin akuisisi Microsoft terhadap Activision Blizzard.
bring on the rats pic.twitter.com/E5HsSXqONI
— Xbox Game Pass (@XboxGamePass) October 18, 2022
Kembali ke layanannya sendiri, salah satu poin yang membuat pertumbuhan Xbox Game Pass rendah adalah daya tarik utama mereka. Pasalnya, di tahun-tahun ke belakang Microsoft selalu mengelu-elukan bahwa layanan ini akan mendapat akses hari pertama untuk game-game first-party mereka.
Sayangnya, tahun ini Microsoft tidak memiliki agenda perilisan game eksklusif mereka. Jauh berbeda dari tahun lalu ketika Microsoft mendapat banyak perhatian berkat peluncuran Forza Horizon 5 dan Halo Infinite.
Di luar game first-party, Xbox Game Pass sebenarnya memberikan banyak akses hari pertama kepada game-game AAA. Sebut saja A Plague Tale: Requiem yang baru dirilis, Persona 5 Royal, hingga Rainbow Six Extraction.
Namun sayangnya, pilihan game-game tersebut tidak dapat menarik lebih banyak fans untuk berlangganan Xbox Game Pass. Bahkan bisa dibilang banyak game hari pertama yang tidak terlalu populer di kalangan para gamer.
Kasus seperti inilah yang kelihatannya membuat Sony tidak menggunakan cara yang sama untuk merilis game-game eksklusif PlayStation di hari pertama melalui layanan PlayStation Plus mereka.
Meskipun begitu, bos Xbox Phil Spencer menyebutkan bahwa pertumbuhan jumlah pelanggan Xbox Game Pass di PC sangat “menakjubkan”. Namun sayangnya pertumbuhan pelanggannya di konsol malah menurun.
Spencer meyakini bahwa penurunan tingkat pertumbuhan tersebut tidak dapat dihindari. Hal tersebut disebabkan layanan Xbox Game Pass akan mencapai titik di mana layanan tersebut telah digunakan oleh semua pengguna yang ingin berlangganan.
Ke depannya, Microsoft harus memikirkan strategi baru untuk dapat meraih target peningkatan yang mereka tetapkan. Karena bila tidak maka layanan ini kemungkinan akan dihentikan dalam beberapa tahun lagi.