Dark
Light

Warunk Upnormal Rilis “Pay at Table”, Pembayaran dengan Kode QR Berbasis Aplikasi

2 mins read
March 20, 2019
Gerai makanan dan minuman Bandung Warunk Upnormal menghadirkan inovasi pembayaran non tunai dengan pemindai kode QR "Pay at Table" via aplikasi mobile
Deputy Director Corporate Communication CRP Group Sarita Sutedja / DailySocial

Gerai makanan dan minuman asal Bandung Warunk Upnormal menghadirkan inovasi pembayaran non tunai dengan pemindai kode QR “Pay at Table” yang dapat diakses lewat aplikasi Upnormal. Inovasi ini untuk menjawab kebutuhan konsumen yang banyak berasal dari kalangan milennial dan generasi Z yang adaftif terhadap perkembangan teknologi.

Konsumen tidak perlu mengantre di depan mesin kasir setiap kali memesan menu. Cukup mengunduh aplikasi Upnormal, tersedia di Google Play dan iOS, dan melakukan registrasi. Di tiap meja tersedia kode QR yang dapat dipindai lewat aplikasi, secara otomatis akan terhubung ke layar menu makanan dan siap dipilih.

Dalam aplikasi ini tersedia opsi pembayaran dengan tunai di kasir atau dengan Go-Pay. Apabila memilih dengan Go-Pay, akan diarahkan langsung ke halaman Go-Pay untuk menyelesaikan pembayarannya. Metode ini dianggap lebih efisien daripada sebelumnya, konsumen memasukkan secara manual lewat secarik kertas berisi menu dan mengantre di depan kasir sebelum pesanan diantar.

“Dalam CRP Group ini kami selalu berinovasi dan fokus menciptakan consumer experience yang reliable. Ada keinginan dari target market kita yaitu kelompok milennial yang butuh sesuatu yang keren dan kekinian. Akhirnya kita jawab itu dengan fitur Pay at Table untuk mengakomodir mereka yang tidak ingin beranjak dari kursi,” terang Deputy Director Corporate Communication CRP Group Sarita Sutedja, Rabu (20/3).

Warunk Upnormal adalah salah satu dari sembilan brand yang ada di bawah naungan Cita Rasa Prima (CRP Group). Brand lainnya adalah Nasi Goreng Rempah Mafia, Bakso Boedjangan, Sambal Khas Karmila, Fish Wow Cheese, Ayam Bersih Berkah, Bakso Abang Sayang, Martabak Maskulin, dan Juice Kidding.

Tak hanya memudahkan dari sisi konsumen, inovasi tersebut juga memudahkan tim dalam memberikan pelayanan yang optimal. Waktu tunggu pun dipersingkat, sehingga pada akhirnya tim dapat mengirimkan pesanan dalam waktu tidak lama.

Untuk sementara fitur ini baru bisa dimanfaatkan di gerai Warunk Upnormal yang berlokasi di Indofood Tower (Jakarta) dan Dipati Ukur (Bandung). Implementasi di gerai lainnya akan secara perlahan digulirkan sepanjang tahun ini.

Gerai baru yang siap beroperasi, sambungnya, kemungkinan besar akan mengadopsi fitur ini lebih dahulu. Bila ditotal saat ini ada 97 gerai Warunk Upnormal tersebar di seluruh Indonesia. Ditargetkan bakal ada tambahan 100 gerai baru sepanjang tahun ini.

Ke depannya, perusahaan akan membuka opsi pembayaran non tunai lainnya agar konsumen memiliki semakin banyak pilihan. Hanya saja, untuk tahap awal ini dimulai dari Go-Pay, lantaran memiliki basis pengguna aktif yang cukup tinggi.

Sarita melanjutkan, terkait pengembangan fitur di aplikasi, akan lebih difokuskan untuk program loyalitas. Konsumen akan diajak untuk mengumpulkan poin setiap kali bertransaksi dan bisa ditukar dengan sejumlah keuntungan. Aplikasi ini sudah dirilis sejak Oktober 2018 dan telah menjaring sekitar 30 ribu pengguna aktif.

Adopsi teknologi lainnya

Tak hanya untuk kebutuhan eksternal, secara internal grup juga mulai memanfaatkan teknologi terkini agar tetap sejalan dengan perkembangan teknologi. Sarita menyebutkan, perusahaan bekerja sama dengan studio game Agate untuk pengembangan game interaktif untuk pelatihan karyawan.

Di dalam game ini karyawan akan diberi arahan terkait penyajian pesanan dan cara memasak sesuai takaran. Visualnya sama seperti saat bermain game masak memasak. Secara internal, metode ini sudah dipakai untuk melatih karyawan Warunk Upnormal, namun baru sebatas gerai milik sendiri, belum untuk gerai franchise milik mitra.

“Sebab gerai dari mitra ini cakupannya sudah sangat luas, sampai Gorontalo. Untuk mengadakan sesi pelatihannya itu butuh waktu dan biaya yang tidak sedikit, belum lagi kalau ada perubahan SOP. Kami masih menyempurnakan aplikasi game ini baru nanti dilepas untuk pelatihan mitra.”

Application Information Will Show Up Here
Previous Story

Star8 Esports dan EVOS Burnout Juarai Bali United Esports Championship

Belajar di sesi #SelasaStartup bersama Deputy CEO Fore Coffee Elisa Suteja tentang pemanfaatan data dan teknologi di industri berbasis ritel
Next Story

Penggunaan Data dan Teknologi untuk Industri Berbasis Ritel

Latest from Blog

Don't Miss

Lebih Parah dari Kasus Doni Salmanan, Inilah 7 Kasus Penipuan Terbesar di Industri Teknologi

Startup selalu berusaha mencari cara untuk mendisrupsi status quo menggunakan
Startup fintech payment gateway Xendit merambah sektor perbankan dengan mendirikan PT Bank Perkreditan Rakyat Xen (BPR Xen) yang berlokasi di Depok

Xendit Rambah Perbankan, Dirikan Bank Perkreditan Rakyat Xen

Ekspansi bisnis startup unicorn di sektor fintech, Xendit, kini sudah