Dibanding industri film, musik, dan hiburan lain, industri gaming mungkin adalah yang paling terbelah opininya ketika membahas tentang NFT. Di satu sisi, banyak pihak yang merasa NFT tidak dibutuhkan di dunia gaming. Di sisi lain, tidak sedikit juga yang percaya NFT bisa memberi nilai tambah ke pengalaman gaming secara menyeluruh.
Singkat cerita, keberadaan NFT di industri gaming memang kerap memicu kontroversi. Namun itu tidak mencegah developer game menjadi tertarik untuk mendalaminya. Terkadang, yang sangat antusias justru adalah developer veteran, seperti Tomonobu Itagaki misalnya. Belum lama ini, sosok yang dikenal sebagai pencipta seri game Dead or Alive tersebut mengumumkan bahwa ia telah mendirikan studio baru bernama Apex Game Studios, yang akan berfokus mengembangkan game Web3 kelas AAA.
Dalam sebuah siaran pers, dikatakan bahwa Apex Game Studios sejauh ini telah memiliki lebih dari 100 karyawan di Jepang dan Singapura. Game pertama yang mereka garap adalah Warrior, sebuah MMORPG berbasis NFT untuk perangkat mobile dan PC yang dikembangkan dengan Unreal Engine.
Menariknya, berdasarkan informasi di situs resmi Warrior, game ini sebenarnya sudah dikembangkan sejak kuartal ke-4 tahun 2020, dan sesudah pengembangannya berjalan sekitar satu tahun, barulah Apex Game Studios memulai pengembangan arsitektur blockchain-nya. Kemungkinan, strategi semacam ini diambil demi memastikan bahwa game-nya memang asyik untuk dimainkan, dan bukan hanya mengunggulkan sistem ekonominya saja.
📢We are beyond excited to announce the launch of the #WarriorGame official website
🤩To celebrate our website launch
$50 in $WDT for 5 random: RT &❤️Check morehttps://t.co/sZRHKMG0Pr
⚔️Story background
⚔️MOB Servants
⚔️Features
⚔️Token system
⚔️Team
⚔️Roadmap#GameFi #NFTs pic.twitter.com/8iOTFTYN1m— warriorgame (@warriorgame_io) June 29, 2022
Dari video trailer singkat yang diunggah ke Twitter, kita bisa melihat bahwa Warrior mengadopsi gameplay ala game action hack-and-slash. Kalau melihat pengalaman Tomonobu yang berhasil menghidupkan kembali franchise Ninja Gaiden, ini tentu tidak akan terasa begitu mengejutkan. Lebih lanjut, keberadaan stamina bar dan aksi-aksi yang mengandalkan momentum di Warrior semestinya juga berpotensi menarik perhatian para penggemar game Souls-like.
Menurut Tomonobu, Warrior dibuat untuk memecahkan problem seputar keamanan dan performa pada model GameFi 1.0. Tomonobu mendeskripsikan model barunya ini sebagai GameFi 2.0, namun sejauh ini belum ada penjelasan mendetail mengenai apa saja yang bakal berbeda.
Sebagai game Web3, Warrior tentunya bakal memiliki governance token sendiri yang dinamai Warrior Diamond Token (WDT). Apex Game Studios kabarnya akan segera melakukan initial DEX offering (IDO) atas token tersebut, akan tetapi game-nya sendiri baru akan diluncurkan pada kuartal pertama 2023 dalam status beta.
Via: NFT Plazas.