Dark
Light

[Video] Simak Demonstrasi Game Augmented Reality Shooter dari Magic Leap

1 min read
March 20, 2015

Pernah mendengar nama Magic Leap? Kalau belum, ketahuilah terlebih dulu bahwa startup ini sempat menerima kucuran dana senilai $542 juta dari Google tahun lalu.

Hingga detik ini, wujud proyek yang dikerjakan oleh Magic Leap masih misterius. Yang bisa dipastikan hanyalah startup ini tengah mengembangkan perangkat beserta platform augmented reality (AR) yang mereka sebut dengan nama Cinematic Reality.

Meski belum memiliki prototipe perangkat yang bisa dipamerkan, Magic Leap baru saja mendemonstrasikan apa yang bisa konsumen lakukan bersama produknya: menembaki robot virtual di dalam dunia nyata, menggunakan senjata mainan bergaya steampunk sebagai kontrolernya. Yup, ini merupakan game shooter dengan teknologi AR, dimana tempat Anda berada-lah yang akan menjadi setting-nya.

Info menarik: Microsoft Siapkan Game Khusus HoloLens

Tidak hanya itu, dalam video demonstrasi berikut, Anda juga bisa mendapatkan gambaran tentang interface AR yang ditawarkan Magic Leap. Salah satu contohnya adalah mengakses email melalui icon dan window virtual yang mengambang di udara.

Terlepas dari kemiripan produk aslinya dengan yang didemonstrasikan di sini, saya akui saya amat tertarik dengan apa yang ditawarkan Magic Leap. Bersiaplah menganga saat menyimak videonya…

Via: Engadget.

Previous Story

Berselisih Dengan Konami, Hideo Kojima Tinggalkan Metal Gear?

Next Story

The Issue of E-Commerce in Indonesia in 2015

Latest from Blog

Don't Miss

Ini-Dia-Persyaratan-Minimum-RAM-dan-Penyimpanan-Internal-Terbaru-dari-Google-untuk-Smartphone-Android-1

Ini Dia Persyaratan Minimum RAM dan Penyimpanan Internal Terbaru dari Google untuk Smartphone Android

Google menetapkan syarat baru terkait kapasitas penyimpanan minimum bagi smartphone
Fitur-Keamanan-Baru,-Smartphone-Android-Akan-Restart-Otomatis-Jika-Terkunci-Selama-3-Hari

Fitur Keamanan Baru, Smartphone Android Akan Restart Otomatis Jika Terkunci Selama 3 Hari

Kehilangan smartphone jelas merupakan pengalaman yang menyakitkan. Bukan hanya karena