Dark
Light

Video Interaktif Band Arcade Fire Dengan Teknologi Google

2 mins read
August 31, 2010

Chris Milk, seorang penulis/sutradara membuat sebuah karya visual/video musik yang menggunakan berbagai teknologi dari Google, proyek yang merupakan sebuah karya eksperimental ini, merupakan kerjasama antara Google, band Arcade Fire serta Chris Milk sendiri sebagai sutradara.

Arcade Fire adalah sebuah band indie asal Kanada yang menyuguhkan musik yang megah bernuansa rock, yang membuat kita merenung namun tetap menghentakan kaki karena beat yang kencang dan konstan.

Arcade Fire baru-baru ini meluncurkan album mereka yang tidak hanya dibicarakan oleh blog serta situs musik, namun juga oleh berbagai blog teknologi karena memanfaatkan aspek web dalam peluncuran albumnya, minimal dengan menggunakan sosial media, seperti live-stream konser mereka di YouTube.

Dan, kali ini mereka kembali membuat sebuah proyek yang berhubungan dengan web. Saya sendiri merupakan salah satu pendengar setia Arcade Fire, dan cukup penasaran dengan proyek mereka yang baru ini.

‘Video Art’, jika saya boleh menyebutnya demikian, bernama The Wilderness Downtown ini, secara sederhana merupakan karya video interaktif yang mengajak penontonnya untuk ikut masuk serta dalam karya video itu sendiri. The Wilderness Downtown akan membawa penonton menyusuri jalanan dimana Anda tinggal dan tumbuh besar.

Teknologi yang digunakan merupakan mashup dari berbagai teknologi Google, seperti Google Maps serta HTML5, integrated drawing tools, canvas serta beberapa teknologi yang memungkinkan browser windows yang muncul dan bergerak pada satu layar yang sama.

Video interaktif ini merupakan semacam video klip dari lagu Arcade Fire yang berjudul We Used To Wait dari album baru mereka The Suburbs. Pada halaman muka proyek eksperimental ini, Anda akan diminta untuk mengetikkan area dimana Anda tinggal (namun banyak area yang tidak bisa ditampilkan oleh Google), yang akan menjadi bagian area video ini. Proyek eksperimental ini sangat memakan kerja prosesor, jadi Anda akan diminta untuk menutup peramban yang sedang tidak terpakai serta program lain yang sedang Anda jalankan.

Saya mencobanya untuk membuka video ini, namun selain memakan kemampuan prosesor, jaringan internet pun sangat berpengaruh, jadi saya mengambil penjelasan tentang video ini dari TechCrunch.

Nantinya akan muncul karakter laki-laki menggunakan sweater berpenutup kepala yang berlari disebuah jalan, akan muncul kotak jendela peramban baru pada layar, ada yang berupa video, ada pula yang berupa grafis. Teknologi Google berupa Google Maps serta Street Views akan menampilkan area dimana Anda tinggal yang tadi Anda ketik. Semua video dalam format HTML5, serta semua elemen yang ada pada video akan muncul dan bergerak sesuai dengan irama musik dari Arcade Fire.

Akan muncul juga pohon animasi 3D yang terkomposisi secara dinamis pada area gambar yang didapatkan dari Google Street Views, dan penggguna juga bisa menuliskan catatan dengan menggunakan huruf bernuansa akar pohon atau menambahkan gambar pada video tersebut, yang semuanya menggunakan HTML5 font serta alat menggambar dari teknologi Google. Catatan dan gambar dari pengguna ini akan digunakan pada konser Arcade Fire yang akan datang.

Menjadi menarik ketika kemajuan teknologi web digabungkan dengan konsep video, selain bisa sebagai showcase dari teknologi web terbaru, ini bisa juga menjadi sebuah paket promosi band yang merupakan gabungan antara teknologi web, aspek-aspek web 2.0 dan media sosial.

Bagi Google, tentu saja ini semacam promosi serta unjuk kebolehan atas teknologi yang mereka kembangkan, terutama yang berhubungan dengan Google Chrome. Google juga terbuka atas hasil ekperimental lain yang bisa dikirimkan oleh pengguna ke situs Chrome Experiments.

Anda bisa melihat penjelasan Google atas proyek eksperimental ini dari tautan berikut, atau langsung menuju situs Google Experiments di sini, dan Anda yang ingin menonton video The Wilderness Downtown, Anda bisa menuju tautan berikut.

Wiku Baskoro

Penggemar streetphotography, penikmat gadget, platform agnostic gamers, build Hybrid.co.id to make impact.

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Twitter Siap Tutup Akses Tanpa OAuth

Next Story

Diaspora Luncurkan Open Source Bulan Depan

Latest from Blog

Don't Miss

Gemini Live Bahasa Indonesia

AI Google “Gemini Live” Kini Dapat Berbicara Bahasa Indonesia

Seiring semakin populernya penggunaan AI di berbagai perangkat, Google juga

Pixel 9 Pro XL: ‘Kembaran’ iPhone yang Hampir Sempurna

Tulisan berikut ini adalah tulisan tamu oleh Aryo Meidianto –