Sekitar sembilan bulan sejak ketersediaan Viddsee di platform iOS, kini layanan tersebut tersedia di Google Play. Ketersediaannya di platform Android membuat aplikasi yang memuat berbagai film pendek (biasanya kurang dari 20 menit) dari negara-negara Asia tersebut diharapkan mampu menjangkau audience yang lebih luas, termasuk di Indonesia.
Dalam pernyataannya, Co-Founder Viddsee Derek Tan menyebutkan, “Asia adalah pasar mobile-first yang memiliki selera konten sinema yang berkualitas tinggi. Kami bangga menunjukkan talenta dan kreativitas terbaik dari kawasan ini dan terus berinteraksi dengan komunitas pengguna dan penonton di Asia bersama Viddsee.”
Versi Android aplikasi ini diklaim memudahkan pengguna menemukan film-film pendek yang terkurasi, melakukan sinkronisasi film antara perangkat desktop dan mobile, dan menonton film secara offline dengan fitur pengunduhan otomatis saat berada di jaringan nirkabel.
Dalam mengembangkan layanannya, Viddsee sangat bergantung pada engagement-nya dengan komunitas. Kali ini Viddsee berkolaborasi Jogja-NETPAC Asia Film Festival menyediakan kanal khusus untuk film-film pendek yang dilombakan. Untuk lebih menarik minat pemirsa Indonesia, Derek mengatakan Viddsee sedang dalam proses meningkatkan lokalisasi bahasa Indonesia untuk konten-konten di dalam layanannya.
“Sejak pendirian layanan ini, kami telah bekerja sama dengan berbagai pembuat film untuk menampilkan cerita mereka ke khalayak luas. Sambil kami melanjutkan membentuk lanskap media dan hiburan sebagai Sinema Mobile Asia, kami berkomitmen untuk melanjutkan berbagai pekerjaan ini dan membantu mereka [para pembuat film] membuat film berikutnya bersama kami,” kata Co-Founder Viddsee Ho Jia Jian.
