Setahun setelah dilepas oleh Sony, VAIO memulai kiprah barunya sebagai perusahaan independen dengan meluncurkan dua laptop hybrid premium. Awalnya VAIO hanya berfokus pada kampung halamannya sendiri di Jepang, akan tetapi ide tersebut hanya bertahan setahun saja, sebab di musim semi 2016, mereka mulai menjajakan laptop buatannya di Amerika Serikat.
Baru-baru ini, VAIO meluncurkan versi baru dari salah satu model laptop-nya yang populer, VAIO S. Edisi tahun 2018 ini lebih memprioritaskan peningkatan performa ketimbang penyempurnaan desain, di mana prosesor Intel generasi ke-8 yang menjadi daya tarik utama.
Ada dua pilihan prosesor yang ditawarkan: Core i5-8250U atau Core i7-8550U, didukung oleh RAM 8 atau 16 GB, kemudian SSD berkapasitas 256 GB, 512 GB, atau 1 TB. Di atas kertas, spesifikasinya sekelas dengan laptop–laptop terbaru dari brand lain, akan tetapi VAIO masih menyimpan kejutan lain.
Kejutan tersebut datang dalam wujud teknologi VAIO TruePerformance. Teknologi ini pada dasarnya dirancang untuk memaksimalkan kinerja Turbo Boost 2.0 pada prosesor, sehingga pada akhirnya VAIO S bisa menawarkan performa yang sedikit lebih superior dibanding laptop lain yang menggunakan prosesor yang sama.
Turbo Boost sendiri merupakan teknologi rancangan Intel yang memungkinkan prosesor untuk beroperasi pada clock yang lebih tinggi dari biasanya ketika diperlukan. Menurut VAIO, Turbo Boost 2.0 hanya bisa aktif selama 20 – 30 detik, sebab setelahnya kecepatan prosesor harus diturunkan agar suhunya tidak melebihi batas aman.
VAIO True Performance sejatinya melibatkan sistem pendingin yang lebih optimal agar Turbo Boost bisa aktif lebih lama, tepatnya sampai sekitar 40 detik. Berdasarkan data yang diberikan VAIO sendiri, TruePerformance dapat meningkatkan kinerja prosesor sebesar 11% – 13% di Cinebench dibandingkan laptop lain yang prosesornya sama persis, dan performa GPU bawaannya juga dapat didongkrak 4,5% – 8,6%.
Peningkatannya memang tidak bisa dibilang signifikan, akan tetapi setidaknya bisa menjadi nilai plus buat VAIO S generasi baru ini. Semua komponennya ini dikemas dalam body setebal 15 mm, dengan bobot 1,06 kg. Soal baterai, VAIO S diklaim dapat beroperasi selama 8 jam 45 menit sebelum perlu di-charge kembali.
Secara keseluruhan, laptop dengan layar 13,3 inci beresolusi full-HD ini terdengar cukup menarik. VAIO bahkan tidak lupa menambatkan sensor pemindai sidik jari, namun yang mungkin sedikit mengecewakan, laptop ini sama sekali tidak memiliki port USB-C. Terlepas dari itu, VAIO S generasi baru ini bakal dipasarkan di AS mulai bulan ini juga, dengan banderol mulai $1.199.
Sumber: AnandTech.