Twitter yang baru saja menjual sahamnya di bursa New York menghadirkan fitur baru bagi pengguna aplikasi desktop TweetDeck yang memang milik Twitter sendiri. Fitur baru ini memungkinkan pengguna TweetDeck untuk membuat sebuah kolom yang berisi berbagai macam tweet yang telah dipilih terlebih dahulu menggunakan berbagai kategori, filter, dan juga secara manual.
Dilansir dari blog developer Twitter hari ini (13/11), pengguna kini dapat mengatur tampilan timeline dengan sesuka hati. Pengguna dapat membuat nama khusus bagi timeline yang berisikan topik-topik khusus pilihan pengguna dan juga dalam fitur baru ini pengguna dapat mensortir tweet mana yang dipilih untuk dimasukkan ke dalam timeline hasil buatan sendiri.
“Apakah Anda ingin mengumpulkan tweet favorit Anda seperti acara TV atau informasi-informasi yang bergerak cepat secara real-time? Custom timeline menyediakan wadah bagi itu semua,” papar Brian Ellin di blog Twiter. Hal yang disampaikan memang bear adanya. Sebagai contoh, saya sendiri ketika memasuki jam pulang kantor sering memantau kondisi lalu lintas yang dihadirkan oleh banyak akun yang memberi informasi lalu lintas. Ketika membuka timeline di TweetDeck, info yang saya butuhkan memang dapat dengan mudah ditemukan, namun seiring dengan derasnya arus timeline membuat info yang saya butuhkan secara real-time tersebut bercampur tak karuan dengan tweet lain yang tentu agak sedikit “mengganggu”. Tentu dengan kehadiran fitur ini, pengguna TweetDeck akan lebih mudah mendapatkan informasi yang sesuai dengan keinginannya.
Bagi pembaca sekalian mungkin ada yang sudah tak sabar ingin menggunakan fitur terbaru ini, namun seperti yang dilansir oleh TechCrunch, fitur Custom timeline ini belum dapat dinikmati bagi seluruh penggunanya. Sesuai apa yang dikatakan oleh Brian Ellin, pengguna TweetDeck sudah dapat menggunakan fitur baru ini, namun memang belum tersedia di aplikasi resmi Twitter di berbagai platform mobile termasuk di web.
Yang menarik adalah Twitter membuka akses API untuk custom timeline, sehingga para pengembang situs dan aplikasi dapat mengintegrasikan layanan baru ini ke dalam properti mereka. Menarik karena dalam dua tahun terakhir Twitter menutup banyak sekali komponen akses yang sebelumnya dapat digunakan oleh para pengembang software untuk mengintegrasikan atau menggunakan Twitter.
Untuk menggunakan fitur ini, pengguna TweetDeck hanya cukup meng-klik tanda plus (+) yang berada di kolom menu sebelah untuk segera memilih Custom Timeline untuk mengaktifkannya. Setelah berhasil mengaktifkan fitur tersebut, pengguna sudah bisa langsung memilih akun Twitter mana saja yang ingin ditampilkan dalam “timeline pribadi” pengguna TweetDeck. Caranya pun cukup mudah, pengguna hanya tinggal menggeser (drag&drop) akun Twitter yang berada di kolom timeline standar ke dalam kolom timeline yang sudah di-customize. Sebagai gambaran lebih lanjut, Anda bisa simak ilustrasi penggunaannya di bawah ini.
Jika saatnya fitur Custom Timeline ini berhasil dihadirkan secara luas, tentu kami sendiri juga tak sabar ingin melihat apakah fitur ini akan diminati oleh banyak pengguna yang ingin menikmati maanfaat-manfaat yang dihadirkan, termasuk pengalaman yang saya ceritakan di atas.