Seperti yang sudah digembar-gemborkan selama beberapa bulan belakangan, dan juga diberitakan oleh Daily Social . Project Retweet akhirnya dirilis kepada sejumlah pengguna Twitter, walaupun sifatnya terbatas hanya untuk yang terpilih saja.
Kebetulan (terimakasih tim Twitter!), saya kecipratan kesempatan buat beta-testing fitur Retweet ini di account saya yang di MediaSosial.
Karena itu saya ingin bagikan pengalaman pertama saya *bermain-main* dengan fitur baru ini kepada pembaca sekalian.
Retweet Gaya Baru
Bagaimana mekanisme Retweet gaya baru ini? Mudah sekali 🙂
Misalnya ada satu status update dari salah satu teman anda yang kebetulan mampir di timeline anda yang menurut anda patut untuk di Retweet. Pertama anda harus hover kursor mouse anda diatas status tersebut untuk manampilkan context-menu yang akan muncul di pojok kanan bawah seperti yang bisa anda lihat di screenshot berikut:
Untuk me-Retweet, anda bisa klik di tautan menu ‘Retweet‘, yang akan menampilkan sebuah popup kecil menanyakan apakah anda ‘yakin’ mau nge-Retweet status tersebut. Kalau memang ini yang anda inginkan, klik ‘Yes‘, kalau tidak anda bisa klik di ‘tanda silang’ untuk membatalkannya.
Perlu diperhatikan bahwa Twitter tidak memberi opsi untuk menambahkan kalimat anda sendiri pada status tersebut. Hal ini penting sekali untuk dicermati karena berbeda dengan apa yang biasa kita lakukan sekarang, yaitu menambah kata-kata kita sendiri bersama dengan Retweet tersebut.
Keputusan Twitter untuk ‘mengunci‘ fungsi Retweet ini menyebabkan masyarakat pengguna Twitter berpisah di dua kubu yang saling bertentangan keras, yang satu bilang bahwa kita sebagai Retweeter berhak untuk manambahkan komentar apa saja yang kita mau (kebetulan saya sendiri juga biasanya melakukan ini). Sedangkan di kubu seberang, mereka menyatakan bahwa yang namanya Retweet ya itu, Retweet, tanpa ada embel-embel yang lain (saya pada mulanya tidak setuju dengan pendapat yang ini, sampai pada suatu hari saya menemukan banyak orang yang memakai Retweet sebagai ganti Reply).
Kembali ke topik semula, setelah anda klik ‘Yes’, otomatis status tersebut akan dikirim ke semua follower anda, dan bisa diperhatikan bahwa Status Update yang di-Retweet tadi berganti ‘status‘ menjadi ‘Retweeted‘ dan juga disertakan keterangan tambahan ‘Retweeted by you‘. Dan juga dipojok kiri atas ditambahkan icon Retweet yang baru.
Selain itu bisa juga anda perhatikan bahwa anda bisa ‘Undo‘ Retweet ini. Saya sendiri masih belum jelas dampak dari Undo ini secara praktis. Ok, jelas kalau anda pilih Undo, Status tersebut berganti ‘status’ menjadi seperti semula (seperti sebelum di Retweet), tapi kalau Retweet tadi sudah sampai di Timeline follower anda terus bagaimana. Sayangnya saya tidak kenal dengan Beta-Tester yang lain, untuk mencoba fitur ini secara dua arah.
Ngomong-ngomong, Retweet gaya baru ini juga bisa dilakukan juga dari halaman Status.
Menu Sidebar Baru
Selain fungsi baru diatas, kita juga akan mendapat menu sidebar baru, yang namanya, yap … Retweets 🙂
Di halaman Retweets yang baru ini anda bisa temukan 3 tab yang masing-masing berjudul ‘Retweets by others‘, ‘Retweets by you‘, dan ‘Your tweets, retweeted‘.
“Retweets by others” artinya Retweet dari pengguna Twitter yang anda follow.
“Retweets by you‘ artinya Status yang anda Retweets.
“Your tweets, retweeted” artinya Status anda yang di Retweet orang lain (mungkin yang paling penting diantara 3).
Saya berharap bahwa akan ada semacam Counter yang menghitung berapa kali Status kita sudah di-Retweet.
Bagaimana dengan Twitter API untuk Retweet
API adalah kepanjangan dari Application Programming Interface. Twitter menyediakan API ini supaya para developer pihak ketiga bisa mendapatkan akses ke data-data Twitter. API inilah yang memungkinkan anda bisa nge-Tweet memakai Seesmic Desktop, Tweetdeck, Tweety, Ubertwitter, dan ratusan aplikasi-aplikasi yang lain.
Kalau kita menengok sebentar ke halaman web yang diperuntukkan khusus untuk Twitter API, kita bisa melihat bahwa Twitter sudah siap untuk mendukung fitur Retweet-nya yang baru.
Ini berarti bahwa kita bisa mengharapkan bahwa aplikasi-aplikasi pihak ketiga (favorit kita) akan juga mendukung fitur yang sama.
Tapi pertanyaannya adalah, apakah mereka juga akan tetap mendukung Retweet gaya lama? Kalau jawabannya iya, berarti *penderitaan* yang harus kita alami karena tingkah-laku para aRTist masih belum akan berakhir 🙁
Ok, mungkin saya agak menyimpang sedikit 🙂
Tapi problemnya masih tetap, karena terkadang ada waktunya dimana kita ingin merubah/menambah kata-kata yang ada di Status yang kita Retweet tersebut.
Bagaimana menurut pendapat teman-teman sekalian?
UPDATE
Kebetulan barusan ketemu sama temen-temen yang lain yang juga kedapetan Retweet Beta ini. Di bawah ini beberapa hal lain yang saya temukan:
Fitur Retweet gaya baru ini bisa ‘dinyalakan‘ dan ‘dihidupkan‘ per user, contohnya kalau saya pergi ke Twitter Page nya Mas @Avianto saya bisa mematikan dan menghidupkan update Retweet dari Mas Avianto dengan klik icon Retweet yang muncul dibawah gambar Avatar Mas Avianto:
Kemudian, di bawah ini adalah screenshot yang memperlihatkan bagaimana kalau sebuah Status di Retweet berkali-kali:
Fitur keren
tapi kog masih ada yang bisa RT trus didepannya ada tambahan kata2 sendiri,,kayaknya cuma aku sendiri yg ga bisa..coz punyaku jg kayak di atas.gimana?