Satu lagi kebijakan tidak populer dari Twitter. Lewat postingan di blognya yang panjang, Twitter berputar-putar dengan kata-kata yang diusahakan semanis mungkin untuk menyampaikan pesan utama: pengembang pihak ketiga dilarang memasukkan iklan atau tweet berbayar ke dalam aliran tweet di aplikasi mereka.
Dalih mereka sekarang mungkin terdengar cukup absah, yaitu mempertahankan keunikan pengalaman penggunanya dalam menelusuri timeline mereka. Mereka ngga mau ada pihak ketiga yang nyelipin tweet iklan, apalagi sampah, yang bisa mengganggu kenyamanan pengguna. Tapi apakah langkahnya benar?
Baru saja bulan lalu mereka mengambil lahan para pengembang dengan meluncurkan aplikasi buatan mereka sendiri untuk iPhone dan Android, serta aplikasi Blackberry yang juga mereka awasi langsung, kini muncul lagi aturan yang membatasi inovasi dari pihak ketiga dalam mengembangkan aplikasi.
Memang hal ini tidak benar-benar mematikan lahan beriklan di aplikasi pihak ketiga, karena Twitter masih ngijinin iklan dipasang di sekeliling aplikasi, atas bawah kiri kanan bebas, selama iklan tersebut tidak tampak sebagai bagian dari timeline.
Twitter sendiri punya Promoted Tweet yang mereka luncurkan dengan hati-hati. Promoted Tweet saat ini baru muncul dalam hasil pencarian, dan ini pun mereka kontrol ketat agar tetap relevan dengan pencarian dan tidak membuat penggunanya merasa terganggu.
Dan pastinya langsung teringat kejadian baru-baru ini yang menimpa sebagian orang yang gue follow. Mereka marah-marah karena ada orang yang mereka follow tiba-tiba ngirim serentet tweet yang bisa dikategorikan sampah, yang ternyata adalah imbas dari campaign sebuah merek hape ternama. Bisa dilihat reaksi dari seekor ayam yang marah-marah karena hal tersebut. Jelas melarang iklan di timeline bukan berarti bisa menyetop spamming dari pihak ketiga.
Jadi adilkah aturan baru Twitter ini? Tinggalin komentar di kolom bawah ini ya!
Mampus deh tuh semua Third Party yang punya bisnis iklan!
wow. Too bad, membangun hubungan yang tidak harmonis dengan developer.. padahal developer itu bisa dibilang evangelistnya Twitter lho.. Maybe that's why they're acquiring the best twitter developers
bagi saya yang kebetulan cuma user biasa dan pembenci iklan, hal ini cukup bagus. Tapi kalo bagi publisher tampaknya kebijakan ini kurang adil
keep the users happy, not the money makers. that's the way to go!