Akhir minggu ini Twitter, layanan microblogging yang fenomenal itu, mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi sebuah startup asal Seattle, Cloudhopper. CloudHopper ini adalah sebuah startup yang menyediakan layanan text messaging, yang dulu merupakan konsep dasar dari Twitter yang hingga kini konsisten dengan konsep 140 karakter. CloudHopper sendiri dijalankan oleh Joe Lauer (CEO) Kristin Kanaar dan 5 karyawan lain dimana keduanya (Lauer dan Kanaar) kini menjadi karyawan full-time di Twitter.
Ketika tampil di konferensi Twitter Chirp beberapa waktu lalu, Evan Williams (Co-founder dan CEO Twitter) menyatakan bahwa masa depan Twitter sudah pasti di mobile dan Twitter akan menjajaki seluruh kemungkinan pintu masuk pengguna ke Twitter. Hal ini termasuk layanan third party mobile (akuisisi Tweetie), website mobile version, dan juga via text message (SMS). Akuisisi CloudHopper ini sepertinya memungkinkan Twitter untuk mengembangkan jalur informasi kepada penggunannya, dan juga membuka pintu untuk business model alternatif.
Dalam hal ini CloudHopper telah membantu Twitter menghubungkan layanan SMS Twitter ke seluruh penjuru dunia sebelum akhirnya memutuskan untuk mengintegrasikan tim CloudHopper ke tim Twitter di San Fransisco. Twitter per bulannya memproses lebih dari 1 milyar layanan SMS dari seluruh penjuru dunia dan akan terus mengembangkan layanannya ke seluruh pelosok dunia. Evan Williams menyatakan bahwa dirinya ingin Twitter juga dapat digunakan oleh pengguna yang tidak memiliki perangkat mobile yang canggih dan terhubung ke internet. Biz Stone, co founder Twitter, bahkan kalau perlu seorang petani di pelosok India dapat menggunakan Twitter untuk membantu penjualan hasil tanamnya.
Mantap sudah perjuangan Twitter dalam merekut para pemain kecil. Maju terus buat Twitter!
hebat yah.. kecil-kecil cabe rawit.. š
yup
twitter
emang makin ke depan makin maju
sengen deh
š