Dark
Light

Turnitin Luncurkan Tool Pendeteksi Tulisan AI ChatGPT

1 min read
April 6, 2023
Tool pendeteksi tulisan AI

Terlepas dari popularitasnya, keberadaan ChatGPT tidak jarang memicu keresahan di kalangan pengajar. Hal ini didasari oleh adanya peluang bagi siswa untuk memanfaatkan ChatGPT dalam mengerjakan tugas, dan kesulitan yang dihadapi para guru dalam membedakan mana hasil pemikiran asli siswanya dan mana yang dibuat dengan bantuan ChatGPT.

Isu ini cukup serius sampai-sampai sejumlah sekolah di Amerika Serikat melarang penggunaan ChatGPT sepenuhnya. Bukan hanya itu, bahkan OpenAI selaku pengembang ChatGPT sendiri sampai harus menciptakan program khusus untuk membantu mendeteksi tulisan yang dibuat oleh artificial intelligence.

Selain OpenAI, ada banyak perusahaan lain yang juga mengembangkan alat pendeteksi serupa. Salah satunya adalah Turnitin, yang sudah lama bergerak di bidang pendeteksian plagiarisme. Baru-baru ini, Turnitin secara resmi meluncurkan tool untuk mendeteksi tulisan yang dibuat dengan AI macam ChatGPT.

Dalam siaran persnya, Turnitin mengeklaim bahwa teknologi ciptaannya mampu mengidentifikasi tulisan yang dibuat oleh AI dengan tingkat kepercayaan diri setinggi 98 persen. Harapannya, dengan keberadaan tool ini, para tenaga pendidik bisa lebih mudah memeriksa keaslian dari suatu karya akademik.

Turnitin mengaku mulai mengembangkan teknologi pendeteksi AI-nya sejak era GPT-3, atau sekitar dua tahun sebelum ChatGPT dirilis ke publik. Tool ini bekerja dengan memberikan pengukuran evaluatif terkait berapa banyak kalimat dalam suatu karya tulis yang bisa jadi dihasilkan oleh kecerdasan buatan. Dari situ para pengajar dapat menentukan apakah mereka perlu melakukan peninjauan atau diskusi lebih lanjut dengan siswa yang bersangkutan.

“Para pendidik mengatakan kepada kami bahwa kemampuan mendeteksi teks yang ditulis AI secara akurat adalah prioritas utama mereka saat ini. Mereka harus bisa mendeteksi AI dengan tingkat kepastian yang tinggi untuk menilai keaslian karya siswa dan menentukan cara terbaik untuk merespons,” ucap CEO Turnitin, Chris Caren, dalam siaran pers.

“Sama pentingnya adalah teknologi pendeteksian menjadi bagian yang seamless dari alur kerja mereka yang sudah ada, yang telah kami wujudkan dengan mengintegrasikan kemampuan pendeteksian AI ke dalam solusi-solusi Turnitin,” imbuhnya.

Ya, tool pendeteksi tulisan AI ini sudah terintegrasi pada berbagai produk dan solusi besutan Turnitin, termasuk di antaranya Turnitin Feedback Studio (TFS), TFS with Originality, Turnitin Originality, Turnitin Similarity, Simcheck, Originality Check, dan Originality Check+. Tenaga pendidik yang selama ini sudah menggunakan layanan Turnitin pada dasarnya tidak perlu melakukan apa-apa untuk bisa mengaktifkan tool pendeteksi tulisan AI ini.

AI seperti ChatGPT memang memiliki banyak potensi. Namun sama halnya seperti banyak inovasi teknologi lain, selalu ada sisi negatif yang harus dipertimbangkan. Dalam konteks ini, ketergantungan yang terlalu tinggi pada ChatGPT dikhawatirkan dapat menghambat kemampuan berpikir kritis para siswa. Hal itu memang sulit dihindari, tapi setidaknya pihak guru sekarang sudah punya alat bantu untuk meminimalkan hal tersebut.

Gambar header: Freepik.

Tools AI untuk produksi video dan audio
Previous Story

10 Tools AI untuk Segala Keperluan di Bidang Produksi Video dan Audio

infinix smart 7
Next Story

Infinix Smart 7 Diluncurkan, Smartphone Murah dengan RAM 4 GB

Latest from Blog

Don't Miss

Samsung Ajak Generasi Muda Melek AI, Berikan Keterampilan Teknis dan Etis

Samsung berupaya membekali generasi muda Indonesia, terutama siswa SMA dan

OpenAI Umumkan SearchGPT, Mesin Pencarian Berbasis AI

Perkembangan OpenAI di dunia teknologi memang sangat pesat, setelah meraih