Hari ini Twitter mengumumkan pembentukan Trust & Safety Council, sebagai bagian penting dari strategi untuk memastikan pengguna merasa aman dan nyaman mengekspresikan diri di Twitter. Diungkapkan oleh pihak terkait, saat ini telah tergabung di dalam Coucil tersebut 40 organisasi dan para pakar dari 13 wilayah di dunia. ICT Watch dan The Wahid Institute merupakan dua organisasi dari Indonesia yang termasuk di dalamnya.
Sejalan dengan berbagai produk, inovasi, serta program yang akan dilakukan ke depannya keberadaan Trust & Safety Council Twitter dinilai menjadi hal krusial. Dengan masuknya lembaga non-pemerintah dari Indonesia, diharapkan mereka dapat memberikan masukan terhadap berbagai rencana produk, inovasi, serta program tersebut untuk memastikan pengguna di Indonesia dapat terus mengekspresikan diri secara positif di Twitter.
Dewan ini juga akan membantu korporasi memerangi berbagai konten yang tidak sesuai dengan kebijakan Twitter agar para pengguna, termasuk di Indonesia, dapat beraktivitas dengan aman dan nyaman di platform ini.
Menanggapi peluncuran Council ini, Public Policy Manager Twitter Indonesia Agung Yudha mengatakan:
“Dengan ratusan juta Tweet yang dikirim tiap harinya, volume konten di Twitter sangatlah besar, sehingga menjadi sangat kompleks untuk menjaga keseimbangan antara memerangi penyalahgunaan dan menyampaikan kebenaran kepada penguasa. Hal ini membutuhkan pendekatan berlapis, di mana masing-masing pengguna memiliki peran, demikian juga para pakar yang bekerja untuk keamanan dan kebebasan berekspresi.”
ICT Watch merupakan lembaga non-profit yang secara konstan memberi informasi kepada masyarakat tentang dinamika dan potensi manfaat internet melalui kampanye, publikasi dan berbagai kegiatannya. Sementara The Wahid Institute adalah sebuah lembaga yang didirikan tahun 2004 oleh Presiden Indonesia ke-4, K.H. Abdurrahman Wahid, dan mempunyai reputasi internasional atas berbagai kegiatannya dalam mendorong terciptanya demokrasi, multikulturalisme dan toleransi.
Kedua lembaga tersebut juga merupakan mitra resmi Twitter dalam mempromosikan keamanan berinternet dan membangun narasi melawan kekerasan di Indonesia.
Dewan ini tidak hanya sekedar memberi ruang bagi Twitter untuk mempertimbangkan ide-ide besar dan umpan balik untuk membuat platform ini lebih aman, tapi juga memberikan kesempatan kepada para anggotanya untuk berbagi pengalaman dengan sesama lembaga non-pemerintah lainnya dari seluruh dunia.