Diluncurkan enam bulan yang lalu di Indonesia sebagai salah satu layanan metasearch untuk perbandingan kamar hotel, Trivago yang berbasis di Düsseldorf, Jerman, ingin meningkatkan brand awareness-nya di Indonesia tahun ini. Salah satu langkah yang gencar dilakukan adalah beriklan di televisi. Sejauh ini mereka juga telah bekerja sama dengan beberapa online travel agency (OTA) lokal.
Sebagai layanan metasearch, Trivago tidak melayani pemesanan kamar hotel secara langsung. Model bisnisnya adalah menggandeng OTA dan menampilkan segala jenis pencarian hotel yang relevan beserta harganya.
Trivago saat ini telah bermitra dengan sejumlah OTA lokal, di antaranya adalah Tiket.com dan Nusatrip. OTA lokal ini melengkapi deretan mitra global Trivago yang berjumlah lebih dari 200 buah, termasuk di dalamnya layanan reservasi global Booking.com, Agoda, dan Expedia. Tahun ini mereka berharap bisa merangkul lebih banyak lagi OTA lokal.
Seperti disampaikan oleh Country Development Trivago untuk Indonesia Dininur Sartika (Dini) kepada DailySocial, Indonesia menjadi fokus Trivago di Asia Tenggara sebagai pasar dengan potensi terbesar. Sebelumnya Trivago memang sudah hadir di Thailand, Malaysia, dan Singapura, dan berikutnya tahun ini menyusul membuka pasarnya di Vietnam. Di ranah perbandingan harga kamar hotel, Trivago akan berkompetisi dengan Wego dan HotelsCombined yang sudah lama bercokol di kawasan ini.
Dini menyebutkan bahwa tahun ini mereka fokus untuk meningkatkan brand awareness dengan secara kontinu beriklan di televisi tanpa menyebutkan target pendapatan tertentu. Meskipun memang segmen pasarnya adalah pengguna Internet, Dini tak menampik cara paling cepat untuk mendapatkan perhatian masyarakat adalah melalui televisi, baik di televisi nasional maupun jaringan televisi kabel. Mitra Trivago, Tiket.com misalnya, juga akan menempuh cara serupa untuk menggenjot traffic dan pendapatan.
Melalui iklan, Trivago berharap bisa mengedukasi masyarakat untuk menggunakan layanan metasearch sehingga memperoleh harga kamar hotel termurah saat bepergian, termasuk mencoba mengasosiasikan kata “hotel” dan Trivago. Supaya lebih mudah digunakan oleh masyarakat, Trivago sudah tersedia dalam bahasa Indonesia dan menampilkan harga dalam Rupiah.
Dini mengungkapkan bahwa saat ini 60% pengaksesan Trivago di Indonesia berasal dari perangkat mobile, baik itu situs versi mobile maupun aplikasi mobile. Tak heran jika mereka secara berkala selalu memperbarui tampilan aplikasinya yang sudah tersedia untuk perangkat iOS dan Android.