Game kini menjadi topik yang ramai dibicarakan. Menurut survei terbaru dari Twitter, jumlah tweet tentang game di Asia Tenggara bertambah 45 persen dalam satu tahun terakhir. Sementara di Asia Pasifik, kenaikan jumlah tweet tentang game mencapai 55 persen. Salah satu alasan mengapa semakin banyak orang mengobrol tentang game adalah karena lockdown atau karantina yang ditetapkan oleh pemerintah di berbagai negara, mengharuskan masyarakat untuk tetap diam di rumah.
“Dengan meningkatnya tren gaming di Twitter, percakapan mengenai gaming pada bulan April mencapai 247 juta tweet di kawasan Asia Pasifik. Kami dapat melihat apa arti game bagi audiens Twitter di berbagai negara dan ada karakteristik unik pada audiens setiap negara,” ungkap Martyn U’ren, Head of Research at Twitter, APAC & MENA dalam pernyataan resmi.
Memang, jika dibandingkan dengan gamer global, gamer di Indonesia memiliki karakteristik yang unik. Salah satu keunikan pemain Indonesia adalah mereka cenderung menghindari sosialisasi di dunia game. Dari survei Twitter, terlihat bahwa gamer di Indonesia tak terlalu suka menghabiskan banyak waktu untuk mengobrol dalam game. Mereka lebih suka untuk menciptakan dunia yang menyenangkan untuk karakter mereka. Padahal, secara global, para gamer biasanya bermain game online untuk dapat tetap terhubung dengan teman-teman mereka.
Karakteristik unik lain dari gamer Indonesia adalah mereka bermain game untuk mengisi waktu atau melarikan diri dari kenyataan. Tren game di Indonesia ini berbeda dengan tren di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Dalam survei Twitter, sebanyak 55 persen dari Gen Z dan 59 persen dari generasi Milenial Indonesia mengatakan, mereka bermain game untuk mengisi waktu. Sementara 26 persen generasi Milenial mengaku, bermain game memang sudah menjadi hobi mereka sejak lama.
Selain sebagai cara untuk mengisi waktu, bermain game juga menjadi cara bagi para pemain Indonesia untuk melarikan diri dari kenyataan. Mereka berusaha untuk membuat ilusi akan keadaan normal dengan menciptakan dunia dalam game. Hal itu bisa dicapai dengan bermain game seperti The Sims atau Animal Crossing.
“Kami melihat beberapa temuan menarik pada lanskap gaming di Indonesia,” kata Dwi Adriansah, Country Industry Head, Twitter Indonesia. “Hasilnya menunjukkan tingkah laku unik gamer Indonesia yang selalu mencari keseruan.” Dia mengatakan, biasanya, pemain Indonesia menggunakan Twitter tidak hanya untuk bercerita tentang pengalaman bermain mereka, tapi juga untuk mencari informasi tentang game yang sedang mereka mainkan.
“Di Indonesia, percakapan tentang game naik sebsear 55 persen year-on-year, untuk lebih tepatnya pada periode April 2019 sampai Mei 2020,” ujar Dwi. Lebih lanjut dia mengungkap, para gamer bisa membuat pengalaman bermainnya menjadi semakin menyenangkan dengan membahasnya di media sosial seperti Twitter.
Tren lain yang Twitter temukan pada gamer Indonesia adalah game kasual masih menjadi tipe game favorit mereka. Buktinya, game kasual mendapatkan 30 persen perhatian dari para gamer Indonesia. Beberapa jenis game lain yang populer di kalangan pemain Indonesia antara lain game sosial (25 persen), petualangan/action (24 persen), esports (19 persen), role playing (14 persen), dan game fitness (6 persen).
Di Indonesia, meningkatnya minat akan gaming adalah berkat tingginya penetrasi smartphone. Sayangnya, hal ini tidak diiringi dengan konektivitas yang memadai. Karena itu, tidak heran jika game offline masih populer di kalangan gamer Indonesia. Untungnya, ada banyak game offline yang masih seru untuk dimainkan.
Sumber header: TechRadar