Pertumbuhan industri esports di India sangat pesat jika melihat betapa cepatnya total hadiah dari turnamen esports yang diadakan naik. Menurut AFK Gaming, total hadiah turnamen esports yang diumumkan pada 2018 mencapai US$804 ribu, sementara total hadiah yang memang dilaksanakan pada tahun lalu adalah US$584 ribu. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ada kenaikan 172 persen.
Pada tahun lalu, turnamen esports di India masih didominasi oleh CS:GO dan Dota 2. Total hadiah dari turnamen dua game itu berkontribusi 61 persen pada total hadiah turnamen esports secara keseluruhan. Namun, kontribusi kedua game itu sebenarnya mengalami penurunan. Pada tahun 2017, kontribusi keduanya mencapai 87 persen. Hal ini terjadi karena mulai menjamurnya turnamen game mobile, khususnya PUBG Mobile. Tahun ini, total hadiah turnamen esports di India masih naik. Meskipun tahun 2019 belum berakhir, total hadiah dari semua turnamen yang diadakan di India telah melewati total hadiah tahun lalu.
Secara keseluruhan, hadiah turnamen esports di India kini telah mencapai US$1,1 juta meski tahun 2019 belum berakhir. Sekitar 30 persen merupakan hadiah dari turnamen untuk PUBG Mobile, yang memang sangat digemari di India. Sementara jika ESL One: Mumbai — turnamen internasional hasil kerja sama ESL dengan penyelenggara turnamen India, NODWIN Gaming — tak dihitung, maka kontribusi turnamen PUBG Mobile akan lebih besar, mencapai 40 persen.
Pertumbuhan esports mobile, khususnya PUBG Mobile, di India, tidak hanya soal besarnya hadiah turnamen yang diadakan, tapi juga dari segi penonton dan peserta. India merupakan salah satu negara dengan pemain PUBG Mobile paling banyak. Rajdip Gupta, Founder of COBX Gaming memperkirakan, ada 50 juta orang yang memainkan game battle royale tersebut. Menurut laporan The Esports Observer, jumlah tim yang mendaftar dalam PUBG Mobile Summer Split Indian Qualifiers (PMCO) mencapai 11 ribu. Angka ini jauh lebih tinggi dari jumlah pemain game PC di India. Selain jumlah pemain, jumlah kreator konten dan streamer PUBG Mobile di India juga semakin banyak. Salah satu kreator konten PUBG Mobile populer di India adalah Dynamo Gaming, yang memiliki 4,9 juta pengikut di YouTube.
Sebenarnya, tidak aneh ekosistem PUBG Mobile — mulai dari pemain, kreator konten, sampai turnamen esports — tumbuh dengan sangat cepat. Sama seperti Indonesia, India adalah negara mobile-first, kebanyakan warganya mengenal internet melalui smartphone dan bukannya PC atau laptop. Jadi, wajar jika ekosistem esports negara ini condong ke ekosistem mobile. Pada 2017, jumlah pengguna smartphone di India mencapai 468 juta orang. Dan angka ini akan terus naik. Diperkirakan, pada 2022, jumlah pengguna smartphone India akan mencapai 859 juta.
Pertumbuhan esports yang sangat cepat ini membuat penyelenggara internasional seperti ESL dan DreamHack tertarik untuk mengadakan turnamen di India. Namun, penyelenggara turnamen lokal juga tak mau ketinggalan. Mereka juga memiliki kelebihan karena mereka lebih mengerti selera pasar dan tahu cara untuk menarik audiens. Dari segi total hadiah yang telah diberikan, penyelenggara lokal terbesar adalah NODWIN Gaming. Selain membuat turnamen sendiri, penyelenggara tersebut juga bekerja sama dengan pihak lain, seperti ESL ketika mereka mengadakan ESL One: Mumbai. Dari segi total hadiah, penyelenggara terbesar kedua adalah COBX Gaming, yang baru sukses mengadakan satu turnamen besar, yaitu COBX Masters 2019.
Playtonia adalah salah satu penyelenggara turnamen besar lain dari India. Perusahaan asal Chennai ini mulai membidik pasar global. Mereka telah memiliki beberapa properti intelektual seperti Conquerors Insignia dan International Student Rockstar League. Melalui IP mereka, Playtonia sukses menyelenggarakan babak kualifikasi online untuk beberapa game seperti PUBG Mobile, FIFA 2019, dan CS:GO. Selain penyelenggara turnamen, yang diuntungkan oleh perkembangan esports yang pesat adalah startup yang bergerak di bidang tersebut, seperti Global Esports yang baru saja mendapatkan kucuran dana dari Venture Catalysts.
Di Indonesia, industri esports juga tengah bertumbuh, terutama karena esports menjadi salah satu industri pilihan pemerintah untuk menyediakan lapangan kerja di masa depan, menggantikan industri konvensional seperti pertambangan. Mengingat Indonesia juga merupakan negara mobile-first, kemungkinan, perkembangan industri esports tanah air juga akan serupa dengan India.
Sumber header: FirstPost