Dark
Light

Perhatikan Hal Berikut Lakukan Wawancara Pitching Startup Pemula

2 mins read
July 3, 2015

Kesuksesan wawancara menjadi langkah awal sukses dalam pitching startup / Shutterstock

Wawancara di acara akselerator atau pitching adalah salah satu ajang yang cukup diminati oleh para pelaku di industri startup teknologi, terutama yang masih di tahap awal. Mendapatkan pendanaan dari proses akselerator cenderung menjamin startup untuk lebih cepat berkembang. Untuk bergabung di dalamnya, terkadang harus melalui tahapan tertentu yang tak mudah dan yang paling umum dimulai dengan tahapan wawacara.

Venture Partner 500Startups dan Co-Founder inDinero Andrea Barrica, berdasarkan pengalamannya, menuliskan beberapa kesalahan paling umum yang sering dilakukan ketika sebuah startup melakukan wawancara akselerator:

  • Penjelasan tentang produk, teknologi dan berbagai hal lainnya yang bermuluk-muluk
  • Pertanyaan yang sulit kadang membuat gugup dan stres, sehingga jawaban dan bahasa tubuh mempengaruhi apa yang akan dibicarakan
  • Sering terjadi dominasi pembicaraan oleh Founder. Fatalnya kadang Co-Founder kadang tidak sependapat dengan apa yang dipaparkannya
  • Menceritakan cerita di luar konteks cerita
  • Kehilangan kendali wawancara
  • Terlihat tidak memiliki gairah semangat

Untuk mengantisipasi kesalahan tersebut, berikut ini beberapa tips dari para Founder startup sukses yang pernah melalui proses tersebut.

Singkat, padat, dan jelas

Co-Founder Taplytics Andrew Norris mengatakan saat sebuah startup melakukan interveiw atau pitching, menjadikan orang di hadapannya menghabiskan waktu 10 menit untuk mencari tau apa yang dibicarakan adalah kesalahan besar. Idealnya waktu 20 detik cukup untuk merangkum semua itu. Perhatikan baik-baik apa saja yang perlu disampaikan, yaitu tentang apa yang startup buat/lakukan, target pasar, dan mengapa ini potensial. Cukup tekankan ketiga poin tersebut di awal.

Dalam sebuah wawancara atau pitching startup, poin ini menjadi penting. Pastikan memberikan jawaban gamblang terlebih dahulu sebelum menjelaskan secara panjang lebar. Hindari berbicara tentang pemasaran, sesuatu yang tidak ada hubungannya, dan berbohong.

Rileks dan ambil nafas yang dalam

Trik untuk menghilangkan nervous penting diketahui. Santai, ambil nafas yang sebelum menjawab. Pada masalah ini, menurut Andrea, kadang pewawancara ingin tahu apakah yang sedang dihadapannya coachable alias bisa mengendalikan suasana. Karena pada dasarnya sebuah pembiacaraan tak semata-mata hanya antar mulut, tapi respon gerakan tubuh, wajah dan nada suara juga akan berpengaruh. Tidak dapat mengendalikan suasana kadang membuatnya gugup, sehingga tatapan tidak fokus, refleks kaki bergerak-gerak, dan lain sebagainya.

Tetap menjadi sebuah kesatuan tim

Jika sebuah sesi wawancara atau pertemuan pitching mengharuskan dihadiri Founder dan Co-Founder atau bagian tim yang lain, pastikan masing-masing mendapatkan porsi berbicara. Pastikan pula satu sama lain kompak dan tidak memiliki perbedaan pendapat.

Founder Theorem Ryan Jackson mengatakan bahwa sebaiknya berhati-hati juga, jangan sampai saling bertatap mata tajam antar anggota tim. Biasanya ini terjadi saat terjadi perbedaan pendapat tapi tidak diungkapkan secara lisan. Tak jarang saat menjawab pertanyaan secara berkelompok satu sama lain saling menunggu, salin menandang dan yang lain.  Pewawancara juga kadang akan mengamatinya.

Kebanyakan investor ingin bertaruh pada tim yang kuat jika suatu saat akan mengalami masa-masa sulit. Untuk menilainya kadang pewawancara mengamati gerak-gerik tim saat diwawancara, menilai dari kekompakan dan kesigapan masing-masing. Pastikan semua memahami esensi materi.

Perbedaan adalah kunci

Percayalah bahwa investor tidak hanya berbicara dengan satu startup. Ada banyak tim dan produk yang telah dibicarakan sebelumnya. Bagi Founder UpCounsel Mason Blake, menjadi baik saja tidak cukup. Jadilah lebih dengan pembeda menjadi kuncinya. Tawarkan strategi dan alasan yang tepat mengapa produk yang diusung akan digemari dan mampu bertahan di pasar.

Penting juga untuk membuat pewawancara bersemangat, seperti diungkapkan Founder Boostable dan SocialWire Selcuk Atli. Di hari itu, mungkin pewawancara sudah banyak melakukan hal yang sama secara berulang-ulang, jadi akan mudah sekali untuk menjadi tidak fokus dengan apa yang disampaikan. Pastikan membawa energi positif dengan keyakinan dan landasan yang kuat, bukan sekedar khayalan dan omong kosong.

Previous Story

Mendag Tegaskan Pelaku Usaha Online Wajib Memiliki NPWP

Next Story

Kemenkumham dan Kemenkominfo Kolaborasi Rumuskan Peraturan Hak Cipta

Latest from Blog

Don't Miss

Concept art Nusameta

Mengenal Nusameta, Platform Metaverse yang Akan Jadi Kembaran Digital Indonesia

Setelah sibuk membangun hype selama beberapa bulan, WIR Group akhirnya
Artikel populer DailySocial.id sepanjang tahun 2021

Analisis Pendanaan, Merger GoTo, Bank Digital, NFT, dan Artikel Populer Lain Sepanjang 2021

Salah satu tujuan DailySocial.id adalah menghadirkan wawasan mendalam seputar industri