Dalam Dota 2, posisi mid laner mungkin bisa dibilang menjadi posisi yang paling sulit. Maka dari itu tidak heran apabila pemain-pemain mid lane kawakan seperti Miracle, Sumail, atau MidOne jadi bintang yang dipuja-puja. Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda juga punya cita-cita untuk bisa jadi mid laner bintang seperti mereka?
Jangan khawatir kalau Anda belum juga berhasil mencapainya. Tetap tenang, tetap belajar, dan fokus pada proses. Seperti saya katakan di awal, role tersebut memang tergolong sulit untuk dipelajari. Jadi apabila Anda bercita-cita bisa seperti Miracle atau Sumail, jangan terlalu khawatir dengan rank. Ubah pola pikir Anda jadi lebih fokus pada proses, terus lapar dengan ilmu, dan lapar dengan pelajaran.
Pada kesempatan ini Hybrid.co.id kembali berkolaborasi dengan BOOM Esports untuk memberi sedikit ilmu atau tips Dota 2 untuk Anda yang ingin belajar bermain dan menjadi seorang mid laner yang lebih baik. Dipandu oleh Rafli Fathur Rahman atau MIKOTO, simak guide mid laner Dota 2 berikut ini.
Dasar-Dasar Menjadi Mid Laner
Apabila Anda adalah followers setia Instagram @boomesportsid, Anda tentu sudah melihat konten BOOMCLASS terbaru yang bertajuk How to be MIKOTO in 5 minutes. Dalam video tersebut, MIKOTO memberi sedikit panduan soal cara bermain sebagai mid laner apabila sedang apes bertemu dengan hero counter sebagai musuh. Guide dari MIKOTO terbilang masuk tingkat lanjut. Maka dari itu sebelum membahas guide dari MIKOTO, mari kita mundur sejenak dan mengingat-ingat kembali dasar-dasar menjadi mid laner.
Saya sendiri sudah lama sekali tidak bermain dan mengikuti perkembangan update Dota 2. Ketika masih aktif bermain, saya pun bukanlah pemain mid laner. Terlepas dari itu, saya sebenarnya cukup mengerti konsep dan gambaran umum peran mid laner. Hanya saja saya tidak berani untuk mencoba peran tersebut, karena terlalu sadar diri dengan skill saya yang masih masuk rata-rata pemain Archon… Hehe.
Maka dari itu saya juga mengutip konten video milik ProGuide untuk menyegarkan kembali ingatan saya soal apa apa saja yang perlu disadar saat memainkan role mid laner.
Ada 3 hal dasar yang penting untuk dipahami dari peran mid laner. Pertama adalah bentuk terrain dari area mid lane dan sekitarnya. Kedua adalah objektif atau tujuan dari bermain mid lane. Ketiga adalah memahami apa dan kenapa suatu hero cocok di mid lane.
Pertama soal bentuk terrain atau kontur tanah. Satu hal yang paling penting untuk dipahami dan disadari adalah kehadiran high ground dan low ground di area mid lane. Jalan tanah lurus sepanjang area tengah map tersebut adalah area mid lane dan merupakan area high ground. Setelah berjalan beberapa saat, Anda akan menemukan sebuah sungai. Jika Anda sadar, posisi tanah area sungai lebih rendah dibanding area tanah dekat tower. Karena itu area sungai mid lane disebut juga sebagai area low ground.
Kenapa area high ground dan low ground perlu diwaspadai? Jawabannya adalah karena area low ground akan sangat merugikan Anda saat bermain di mid lane. Low ground memberi Anda dua kerugian. Pertama, Anda tidak bisa melihat ke arah high ground ketika hero Anda sedang berada di low ground. Area high ground akan terlihat gelap terselimuti oleh mekanik yang bernama fog of war.
Anda hanya bisa melihat area high ground musuh bila terjadi dua hal. Pertama adalah jika Anda memiliki ward di area high ground musuh. Kedua adalah jika titik pertemuan creep berada di area high ground musuh. Alaminya creep akan bertemu tepat di sungai. Karena hal tersebut, Anda harus bisa menghabisi creep musuh lebih cepat daripada musuh menghabisi creep Anda agar titik temu-nya jadi lebih maju. Ada satu konsep lagi bernama creep equilibrium, namun konsep tersebut terbilang sebagai konsep tingkat lanjut yang mungkin bisa Anda pelajari sendiri lewat guide-guide lain yang bertebaran di internet.
Kerugian kedua adalah serangan Anda akan meleset apabila menyerang dari low ground ke high ground. Kesempatan (chance) serangan meleset adalah sebesar 25% dan hanya bisa terjadi apabila Anda menggunakan hero tipe jarak jauh. Angka kesempatan meleset yang sangat besar jadi alasan kedua kenapa low ground sangat merugikan mid laner. Apalagi mid laner umumnya juga memainkan hero jarak jauh.
Kedua soal objektif atau tujuan dari bermain mid laner. Anda dituntut untuk memiliki kemampuan micro (memainkan hero) dan macro (memahami keadaan sekitar) yang baik apabila bermain sebagai mid laner. Kenapa demikian? Karena tugas pengisi peran mid laner adalah untuk bisa mendapatkan exp serta gold dan melakukan rotasi ganking ke area lain secara efisien.
Agar bisa mendapatkan exp/gold secara efisien, maka Anda harus mahir melakukan last-hit. Apakah last-hit susah? Tanpa gangguan dari pihak musuh, last-hit terbilang cukup mudah untuk dipelajari. Namun kehadiran hero musuh di mid lane akan membuat tingkat kesulitan melakukan last-hit naik dua kali lipat jadi susah minta ampun.
Penyebabnya adalah karena mekanik creep aggro dan kehadiran low ground di area mid. Soal creep aggro dibahas oleh MIKOTO, jadi akan kita bahas di bagian lanjutan dari guide ini. Apalagi pertarungan mid laner biasanya bersifat 1vs1 yang akan memberi tekanan mental kepada pemain apabila lawan yang dihadapi lebih jago.
Jika sudah berhasil farming secara efisien, tugas berikutnya seorang mid laner adalah melakukan ganking. Dalam melakukan ganking, pemain mid laner harus bisa menjawab pertanyaan kapan, ke mana, dan bagaimana.
Kapan waktu yang tepat untuk ganking bagi mid laner? Umumnya adalah ketika hero Anda sudah mencapai level 6.
Ke mana Anda harus melakukan ganking? Umumnya ke area safe lane karena ada hard carry dengan prioritas farming nomor satu yang wajib untuk dibantu.
Bagaimana Anda melakukan ganking? Dalam skenario solo ranked, melakukan smoke gank sendirian bisa jadi ide yang bagus. Tujuan smoke gank adalah agar Anda lebih mudah menangkap musuh karena posisi Anda tidak terdeteksi di area minimap.
Saya menggunakan kata “umumnya” karena masih banyak skenario ganking lain bagi seorang mid laner. Contohnya begini. Ketika bertanya kapan? Anda bisa menjawab “sekarang juga” apabila mendapat rune haste atau double damage walaupun masih belum level 6.
Ketika bertanya ke mana? Jawabannya bisa jadi ke area hard lane apabila offlaner Anda adalah kunci memenangkan peperangan namun sedang ditekan habis-habisan oleh musuh.
Ketika bertanya bagaimana? Jawabannya juga bisa polos lurus saja apabila Anda punya rune haste dan musuh yang Anda hadapi tergolong cupu. Terlepas dari itu, kapan, ke mana, dan bagaimana adalah pertanyaan yang harus selalu Anda pertanyakan ketika ingin melakukan gank.
Ketiga soal memilih hero. Tadi saya sudah menyebut bahwa hero pengisi mid laner umumnya adalah hero dengan tipe serangan jarak jauh. Kenapa harus hero ranged? Karena hero jarak dekat (melee) membuat hero Anda terjebak di low ground yang memberi dua kerugian tersebut. Namun demikian, tidak semua hero ranged cocok atau efisien dimainkan di mid lane. Untuk memastikan apakah suatu hero ranged cocok untuk dimainkan mid lane, hero tersebut harus bisa memenuhi kriteria berdasarkan dari tujuan bermain mid laner tersebut di atas.
Hero ranged tersebut harus bisa melakukan farming secara efisien. Karena ada low ground, maka hero ranged untuk mid lane biasanya punya skill dengan damage dan jarak yang lumayan sejak level satu. Fungsi dari skill tersebut adalah agar mid laner bisa farming dari jarak yang aman dan memenangkan pertarungan last-hit/deny. Hal tersebut jadi salah satu alasan kenapa hero seperti Viper, Queen of Pain, atau Storm Spirit masih relevan digunakan sebagai mid laner walaupun setelah berabad-abad Dota 2 ada.
Kedua, hero ranged tersebut juga harus efisien ketika melakukan ganking. Efisien yang bagaimana? Efisien secara damage dan juga mobilitas hero tersebut. Dengan damage yang tinggi, Anda bisa membungkam hero di bagian lane lain dengan cepat ketika melakukan gank di awal-awal permainan. Dengan mobilitas yang tinggi, kedatangan Anda jadi tidak diduga yang membuat musuh jadi tidak siap dan lebih mudah dibunuh. Queen of Pain lagi-lagi jadi contoh relevan yang paling umum. 340 pure damage di level 6 dari skill ultimate skill Sonic Wave terbilang jadi damage burst yang bisa dengan mudah membungkam muush yang lengah. Queen of Pain juga bermobilitas tinggi berkat skill Blink yang bisa membuat dia jadi mudah inisiasi ataupun kabur dari kejaran musuh.
Contoh yang saya berikan terbilang sebagai salah satu contoh yang paling umum saja. Tentu saja masih banyak hero serta cara main lain yang juga cocok dan efisien dimainkan di mid lane. Saya juga memberikan contoh dengan asumsi Anda sedang bermain Solo Ranked. Pemilihan hero serta taktik yang dilakukan tentu akan lebih fleksibel dan mungkin berbeda jauh dengan apa yang saya sebut, apabila Anda bermain sebagai tim untuk sebuah turnamen.
Guide Bermain Mid Laner di Dota 2 Dari MIKOTO
Dalam episode terbaru dari BOOM CLASS, MIKOTO memberi panduan bagaimana agar Anda bisa menjadi pemain mid laner seperti dirinya. Guide tersebut fokus kepada hal-hal yang harus dilakukan pada 5 menit awal ketika Anda bermain sebagai mid laner dan menghadapi hero matchup yang lebih kuat. Sebagai sarana belajar, MIKOTO menggunakan salah satu replay pertandingan yang menunjukkan pertemuan antara Sumail yang menggunakan Death Prophet dengan VP.gpk yang menggunakan Kunkka.
VP.gpk sebenarnya sudah kalah secara hero dibandingkan dengan Sumail. Salah satu alasan matchup tersebut kalah adalah karena Kunkka merupakan hero melee sementara Death Prophet adalah hero ranged. Dalam keadaan tersebut, MIKOTO mengingatkan kembali soal objektif apa yang harus dikejar oleh pemain. Ia pun mengatakan bahwa ada 2 tujuan yang harus dicapai oleh Kunkka dalam menghadapi Death Prophet.
Tujuan pertama adalah bertahan hidup selama mungkin. Untuk mencapai tujuan tersebut maka Kunkka harus sebisa mungkin menghindari serangan harass atau nyicil dari Death Prohpet. Selain dari basic attack, Death Prophet juga punya skill berjarak jauh yaitu Crypt Swarm yang bersifat area dan Spirit Siphon yang bersifat single-target. Selain itu Death Prophet juga punya kemampuan disable berupa efek silence dari skill Silence dan efek slow dari skill Spirit Siphon. Sebagai seorang Kunkka, maka Anda harus waspada dengan skill-skill milik Death Prophet tersebut.
Tujuan kedua adalah untuk mengambil farming semaksimal mungkin dalam keadaan tersebut. Karena kalah hero, MIKOTO mengatakan bahwa farming maksimal sebagai Kunkka dalam skenario tersebut bukanlah mendapatkan exp/gold sebanyak mungkin. “Kalau Anda jadi Kunkka di game tersebut, Anda tidak perlu mengincar menang laning (secara level dan gold). Di sini, Kunkka cukup mengincar seri saja. Bisa punya level yang sama dengan Death Prophet sudah terhitung sebagai kemenangan bagi Kunkka di fase laning.” Ucap MIKOTO dalam video.
Lalu bagaimana caranya untuk bisa mendapat hasil seri jika Anda sebagai Kunkka sudah terlalu sibuk menghindari agresi dari seorang Death Prophet. MIKOTO mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk membuat keadaan tetap menguntungkan bagi Kunkka adalah dengan melakukan creep aggro.
Apa maksud creep aggro? Secara normalnya, creep hanya akan menyerang apapun yang ada di hadapannya. Tindakan creep aggro sendiri dilakukan sebagai cara untuk menarik perhatian creep untuk menyerang Anda? Bagaimana cara menarik perhatian sang creep? Anda cukup berdiri di dekat creep melee. Setelah itu Anda klik hero musuh lalu cancel serangan dengan cara tekan hotkey “S” untuk Stop. Setelah melakukan hal tersebut, maka creep akan secara otomatis menyerang Anda.
Apa tujuan menarik creep aggro? Tujuannya adalah agar creep musuh berada di sisi dekat hero kita dan jadi lebih mudah untuk diambil last-hit. Normalnya creep akan berada di sisinya masing-masing ketika bertemu dengan creep musuh.
Creep Radiant akan berada di tanah sisi Radiant yang berwarna hijau, creep Dire akan berada di tanah sisi Dire yang berwarna hitam. Umumnya tindakan creep aggro dilakukan untuk membalik posisi tersebut agar Creep Radiant jadi ada di sisi tanah Dire dan sebaliknya. Sebagai seorang Kunkka, membalik posisi creep memberi keuntungan yang sangat besar. Apabila posisi creep terbalik, maka Kunka dari sisi Dire tidak perlu bergerak menyebrang ke sisi Radiant yang mana tindakan tersebut adalah tindakan yang berbahaya untuk dilakukan.
“Gue juga suka sama pemilihan item-nya (Kunkka) karena dia tahu bahwa mid-nya akan kalah jadi dia rush beli botol.” MIKOTO menjelaskan seraya memberi tips selanjutnya. Dalam pertemuan matchup yang tidak menguntungkan, Anda juga harus sadar terhadap item apa yang harus Anda beli di awal-awal. Dalam video BOOM CLASS, MIKOTO menyoroti pembelian item Bottle yang dibeli VP.gpk jelang menit ke-4.
Dalam matchup tersebut, sudah pasti VP.gpk akan terkena harrass habis-habisan oleh sang Death Prophet. Bottle menjadi item defensif yang penting bagi Kunkka agar dapat bertahan hidup walau berkali-kali terkena harrass oleh Death Prophet. Bottle memberi regen 125 HP dan 75 Mana selama 2,5 detik dalam satu kali penggunaan. Apabila terisi penuh, fungsi healing tersebut bisa digunakan sebanyak 3 kali.
Untuk mengisi Bottle, Anda bisa pulang ke base sambil melakukan regenerasi di Fountain. Tetapi sebagai mid laner, Bottle akan lebih mudah untuk diisi karena Anda memiliki akses terhadap Rune yang ada di tepi atas dan bawah mid lane. Kenapa demikian? Bottle bisa menyimpan efek power up milik Rune.
Setelah Rune di-klik, hero pembawa Bottle akan menyimpan power up tersebut ke dalamnya. Bottle jadi berisi efek power up rune dan akan terisi penuh (3 charges) setelah efek power up tersebut digunakan. Kunkka juga memiliki keuntungan tersendiri dengan memiliki Bottle. Ia bisa menggunakan X Marks the Spot kepada diri sendiri, TP ke base untuk mengisi botol, dan kembali lagi ke lane setelah efek skill tersebut habis atau diaktifkan kembali.
“Dia juga coba stack creep di sini (jelang menit 4) tapi gagal. Tapi tindakan tersebut tergolong bagus, karena dia (VP.gpk) tidak bisa melakukan apa-apa dalam keadaan creep yang begini (berada di high ground musuh). Lu harus main sabar di mid lane apabila hero lu di-counter.” MIKOTO kembali menjelaskan apa yang dilakukan VP.gpk.
Dalam keadaan kalah matchup, bermain secara sabar adalah hal penting lain untuk dilakukan. Seperti yang dikatakan MIKOTO pada awal video, tujuan Anda di 5 menit awal game tersebut adalah untuk bertahan hidup selama mungkin sembari mendapatkan farm sebanyak yang Anda bisa.
Penjelasan di atas dilakukan MIKOTO pada saat video replay menunjukkan posisi creep yang berada di area high ground musuh. Karena tujuan pertamanya adalah bertahan hidup, maka Kunkka harus lebih waspada dengan keadaan dan mengangggap tindakan last-hit creep di teritori musuh sebagai tindakan yang sangat berbahaya.
Sebagai gantinya, Kunkka mencoba melakukan stack creep jungle. Stack creep bisa menjadi tabungan bagi Kunkka apabila momen serupa terjadi lagi di masa depan. Setelah gagal melakukan stack creep, VP.gpk lalu kembali ke lane dan tetap fokus terhadap tujuan. Sebagai gantinya, ia melakukan block creep agar titik temu creep bisa lebih dekat ke tanah sisi Dire.
Menutup pembahasan tersebut, MIKOTO juga menyoroti apa yang berhasil dicapai oleh VP.gpk dari 5 menit usaha yang ia lakukan. “Walaupun sudah expected kalah, tapi menurut gue dengan beda net-worth sekitar 300-200 sih fine banget. Lu cuma perlu main sabar. Dengan beda net-worth tersebut, satu kali gank juga seharusnya sudah bisa kembali menyamakan kedudukan net-worth.”
—
Kurang lebih itu saja penjelasan dari saya terkait guide memainkan peran mid laner di Dota 2 berdasarkan dari apa yang dijelaskan MIKOTO. Sebetulnya masih ada beberapa teknik yang tidak terjelaskan di dalam artikel ini. Tetapi saya yakin, Anda yang membaca artikel ini tentu sudah mengerti apa maksud dari teknik-teknik yang saya sebutkan di atas.
Pastikan Anda mengikuti akun Instagram official milik BOOM Esports yaitu @boomesportsid dan akun Instagram tim redaksi Hybrid.co.id yaitu @hybrid.dojo agar tidak ketinggalan guide Dota 2 ataupun game lain yang akan kami bagikan di lain kesempatan.
Disclosure: Artikel ini merupakan hasil kolaborasi BOOM Esports dengan Hybrid.co.id.