Dark
Light

Tips Merekam Video dengan Picture Profile Sony dan Basic Correction-nya

2 mins read
July 21, 2020

Pas awal belajar videografi, teman saya seorang videografer memberi tahu pengaturan terbaik saat merekam video (saya kebetulan pakai kamera mirrorless Sony) yaitu menggunakan S-Log2. Namun penggunaan color profile atau disebut picture profile di kamera mirrorless Sony, mengharuskan kita untuk melakukan color grading di post processing.

S-Log2 ini memang membawa fleksibilitas yang sangat luas, secara teori menawarkan dynamic range 14 stop. Namun perlu usaha ekstra, baik saat produksi karena mininum ISO yang digunakan ialah 800, kemampuan color grading yang mumpuni, dan juga pastikan batas waktu project tidak mepet.

Selain S-Log2, sebetulnya Sony juga punya picture profile yang juga tidak kalah populer di kalangan content creator dan sering dibandingkan dengan S-Log yaitu Cine4. Proses pengolahannya relatif cepat dan hanya membutuhkan pemahaman basic correction yang bisa dipelajari dengan mudah.

Cine4 vs. S-Log2

WhatsApp Image 2020-07-21 at 7.33.19 PM

Cine4 adalah salah satu dari banyak preset gamma yang disediakan oleh Sony. Preset ini menawarkan dynamic range lebih baik daripada profil video standar tapi tidak seluas yang disuguhkan S-Log2.

Tidak seperti S-Log2 yang memberi keleluasaan mengatur warna, Cine4 sudah menyajikan warna yang cukup ideal dan secara native lebih kontras. Dalam hal workflow post-production, Cine4 juga lebih menguntungkan karena hanya butuh basic correction.

Minimum ISO yang digunakan pada Cine4 adalah 200, sedangkan S-Log2 minimum 800 sehingga kita harus menggunakan ND filter saat syuting di pencahayaan cerah. Selain itu, untuk menghindari munculnya noise saat memulihkan detail pada area shadow, biasanya videografer sengaja mengambil footage overexposure sebanyak dua stop yang artinya hal ini mengurangi performa kamera di cahaya rendah.

Fitur picture profile sendiri tersedia di kamera mirrorless dengan sensor APS-C dan full frame terbaru Sony. Untuk APS-C mulai dari Sony A6300, A6400, A6500, dan A6600. Kalau pada Sony A6400, pengaturannya berada di tab pertama nomor sebelas.

Sony menyediakan sepuluh slot picture profile (PP), bisa pilih salah satunya. Misalnya pilih PP1, lalu atur gamma ke Cine4 dan color mode ke Pro atau Cinema. Atau bisa coba pengaturan yang direkomendasikan oleh seorang content creator bernama Cody Blue, sebagai berikut:

  • Gamma: Cine4
  • Black Gamma: Wide, +4
  • Knee: Manual, Point: 80%, Slope +2
  • Color Mode: Pro
  • Saturation: -5

Basic Correction

Basic Correction 1

Untuk menghasilkan video yang cinematic menggunakan Cine4, yang dibutuhkan saat post processing ialah basic correction yang mudah dipelajari. Kalau kalian suka edit foto pakai aplikasi Lightroom, kurang lebih prosesnya bakal sama.

Pada tutorial kali ini, saya menggunakan Adobe Premiere Pro. Setelah memilih footage yang akan diedit, langsung saja kita menuju tab ‘color‘ (Lumitri Color) dan pilih menu basic correction.

Basic Correction 2

Sebetulnya kita bisa mengeditnya sesuai preferensi, tapi umumnya adalah menurunkan hightlight untuk memperoleh detail atau meredam area yang terlalu terang, menambah atau mengurangi shadow, menambah white agar video tampak lebih cerah, dan menaikkan saturation agar warna pada video sedikit lebih menonjol.

Basic Correction 3

Satu hal lagi, kita menuju menu Curves. Pada bagian warna putih, kita buat empat titik seperti pada gambar dan naikkan sedikit titik yang ditengah untuk membuat tampilan video lebih terang dan juga berdimensi.

Bagaimana pun S-Log2 dan Cine4 memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sesuaikan dengan kebutuhan. Bila project yang dikerjakan punya batas waktu yang lama dan durasinya juga tidak terlalu panjang, S-Log2 masih dipercaya opsi terbaik untuk mengeluarkan potensi dan mendapatkan kualitas video secara optimal.

(Referensi: Premiumbeat)

Marketing dan engineering/product adalah dua divisi startup Indonesia yang paling banyak melakukan PHK
Previous Story

Di Tengah Tren PHK, Masih Ada Optimisme Bagi Startup Indonesia

Next Story

Turnamen Free Fire Gigantes akan Menjadi Laga Pengganti Free Fire Champions Cup 2020

Latest from Blog

Don't Miss

Apple-Merilis-Final-Cut-Pro-11,-Bawa-Lebih-Banyak-Fitur-AI

Apple Merilis Final Cut Pro 11, Bawa Lebih Banyak Fitur AI

Final Cut Pro X, software pengeditan video profesional yang sangat
Ini-Keseruan-Trekking-dan-Mengabadikan-Keindahan-Curug-Leuwi-dengan-Kamera-vivo-V40-Series

Ini Keseruan Trekking dan Mengabadikan Keindahan Curug Leuwi dengan vivo V40 Series

Pada tanggal 8-9 November, vivo Indonesia mengajak sejumlah media dan