Tingkat kesulitan dalam video game memang terus menjadi diskusi panjang di dalam industri maupun komunitasnya. Beberapa gamer tentunya menyukai tingkat kesulitan di atas rata-rata untuk memberikan tantangan lebih, namun beberapa gamer lain lebih menghendaki kesulitan yang lebih bersahabat.
Hal inilah yang dilihat sebagai potensi oleh Electronic Arts atau yang lebih dikenal dengan EA lewat paten terbarunya. EA sendiri mematenkan sebuah teknologi baru yang memungkinkan untuk mengukur tingkat kesulitan video game selama pengembangan.
Dilansir dari Gamerant, dalam praktiknya EA akan menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau A.I. untuk menyimulasikan pengalaman bermain video game yang tengah dikembangkan. Kemudian akan menentukan tingkat kesulitan game tersebut berdasarkan sejumlah metrik.
EA sendiri tidak hanya membuat teknologi ini untuk mencari tahu mana level game yang terlampau sulit atau mana yang kurang sulit. Namun juga untuk mencari tahu di mana lonjakan ataupun penurunan terbesar terjadi di dalam game-nya.
Teknologi ini sendiri bertujuan untuk mencari tantangan yang tidak konsisten di antara berbagai aspek di dalam sebuah video game, yang dapat membuat para pemainnya kehilangan minat. Karena bila sebuah game memiliki satu level yang terlalu susah, ada kemungkinan mayoritas pemain akan kehilangan minat untuk melanjutkan game-nya.
Kondisi yang sama ternyata juga terjadi pada level yang terlalu mudah. Karena, bila sebuah game terlalu banyak memuat level yang kurang menantang bagi para pemain, ada kemungkinan juga para pemain merasa bosan dan kehilangan minatnya.
Ke depannya, teknologi ini dianggap akan mampu mengubah cara para pengembang dalam menentukan tingkat kesulitan game yang tengah mereka buat. Namun juga dapat mempercepat dan mengotomatiskan proses pengujian game-nya nanti.