Selang beberapa minggu setelah meluncurkan software update terbaru untuk sedan listrik kebanggaannya, Tesla kini memperkenalkan varian baru dari Model S. Bernama resmi Tesla Model S 70D, varian ini secara langsung menggantikan posisi Model S 60 sebagai varian terbawah di lini Tesla Model S.
Walaupun tidak ada perubahan signifikan dari segi desain eksterior maupun interior, ada sejumlah peningkatan yang menjadikan Tesla Model S 70D ini cukup menarik. Yang pertama, meski menjadi varian yang terbawah, Model S 70D telah mengusung sistem pergerakan all-wheel drive, yang sebelumnya hanya dimiliki dua varian teratas Model S.
Label “70D” menandakan bahwa sedan ini dibekali oleh baterai berdaya 70 kWh, yang menjadi pemasok tenaga bagi sepasang motor listriknya. Jarak tempuh maksimalnya mencapai sekitar 386 km. Output daya terbesar yang bisa dihasilkan adalah 329 hp, dengan kecepatan maksimum 225 km/jam dan akselerasi 0 – 100 km/jam dalam waktu 5,2 detik.
Info menarik: Tak Hanya Tesla Model S, Tesla Model X Juga Akan Hadir di Indonesia
Model S 70D kini kompatibel dengan fasilitas Supercharger milik Tesla secara default, tidak seperti Model S 60 yang sebelumnya memerlukan komponen tambahan senilai $2.000. Sayang saya belum mendapat kabar mengenai kapan fasilitas ini akan didirikan di Indonesia.
Sebagai varian terbaru, Model S 70D juga mengemas software versi terbaru, yakni versi 6.2. Model S 70D juga telah dilengkapi hardware yang kompatibel dengan sistem Autopilot milik Tesla, yang kabarnya baru akan hadir dalam beberapa bulan ke depan lewat software update versi 7.
Banderol harga Tesla Model S 70D dimulai di angka $75.000, atau kurang lebih sekitar Rp 1 miliar. Belum diketahui kapan Prestige Image Motorcars, dealer resmi Tesla di Indonesia, akan memboyongnya ke tanah air. Terlepas dari itu, kemungkinan besar harga jualnya akan melonjak drastis di sini.
Sumber: Tesla Motors Blog.