Cheat sudah ada sejak video game dihidangkan ke publik. Umumnya cheat tersaji lewat dua cara: digarap oleh pihak ketiga atau ditanam di permainan karena sejatinya merupakan bagian dari perkakas developer. Di judul-judul single-player, pemakaian cheat tidak pernah jadi masalah. Tapi ia merupakan musuh utama pemain dalam game-game multiplayer bertema kompetitif.
Sejak Apex Legends pertama kali dirilis, Respawn Entertainment terus berjuang mengatasi praktek cheating. Kurang lebih sebulan setelah permainan battle royale populer itu tersedia, developer berhasil menjaring lebih dari 350 ribu cheater. Dan kali ini, tim pengembang diketahui telah mengambil langkah lebih agresif dalam memeranginya. Mereka yang kerap bermain curang menyampaikan bahwa Apex Legends telah melakukan pemblokiran terhadap hardware.
Lewat forum ResetEra serta Reddit, para cheater Apex Legends di PC mengakui bagaimana mereka tidak bisa lagi mengakses permainan, meskipun telah menciptakan akun baru. Ternyata, situasi ini disebabkan oleh implementasi sistem pembekuan identitas hardware. Metode ini sangat sulit diakali, bahkan lewat sejumlah trik ataupun dengan mengubah alamat IP karena HWID adalah deretan angka dan huruf yang digunakan sebagai ciri-ciri unik komputer personal.
Seseorang sempat bilang bahwa mengganti kartu grafis atau RAM dapat mengubah identitas hardware PC, namun pengguna lain berpendapat ada kemungkinan teknologi anti-cheat tersebut mampu mendeteksi kombinasi beberapa komponen berbeda. Begitu ampuhnya metode baru ini, hingga satu cheater yang terkenal akan reputasi buruknya berkali-kali terblokir setelah mencoba memamerkan kemampuannya mengelabui sistem anti-cheat Respawn via Twitch.
Teorinya, cara paling efektif agar mereka yang gemar bermain curang bisa menikmati Apex Legends lagi adalah dengan membeli satu set PC baru. Memang tidak ada hal yang lebih manis bagi gamer dari menyaksikan tangisan para cheater:
“Sayangnya, saya telah diblokir. Saya tidak tahu bagaimana mereka melakukannya. Saya tidak menggunakan cheat dalam waktu tiga empat hari. Ini semua hanya buang-buang uang. Saya menyalahkan diri sendiri,” kata seorang pengguna software hack.
Rekannya kemudian menanggapi, “Saya bahkan tidak bisa bermain dengan akun baru. Tiap kali membuat, akun tersebut diblokir.”
Pertanyaannya kini ialah, apakah sistem blokir identitas hardware ini diaplikasikan secara merata dan konsisten?
Saya harap iya, dan memang sudah saatnya Respawn memberikan hukuman berat bagi para pelanggar. Mereka tidak perlu cemas sistem anti-cheat tersebut mengurangi jumlah pemain, karena individu-individu yang betul-betul peduli terhadap Apex Legends tidak akan berpikir untuk menggunakan metode-metode ilegal ketika bermain.
Via PC Gamer.