Sepanjang minggu lalu, ada beberapa kabar menarik di dunia gaming. Salah satunya adalah batalnya merger antara dua platform streaming game Tiongkok, Huya dan Douyu. Alhasil, Tencent memutuskan untuk memperkuat divisi streaming game mereka sendiri. Selain itu, Blizzard mengumumkan bahwa mereka akan mengganti nama McCree, yang berujung pada penundaan peluncuran konten terbaru untuk Overwatch. Pada minggu lalu, Korea Selatan juga mengungkap bahwa mereka akan menghapus peraturan tentang batas waktu bermain game bagi anak dan remaja.
Merger Huya-Douyu Dilarang, Tencent Perkuat Divisi Streaming Game Internal
Di Tiongkok, Huya dan Douyu merupakan dua platform streaming game terbesar. Tencent memiliki saham di masing-masing platform streaming tersebut. Pada akhir tahun 2020, Tencent berencana untuk menggabungkan Huya dan Douyu. Dengan begitu, mereka akan menguasai sekitar 67,5% saham dari perusahaan gabungan antara Huya dan Douyu. Hal ini akan menjadikan Tencent sebagai pemimpin dalam industri streaming game yang bernilai US$3 miliar. Sayangnya, keinginan Tencent untuk melakukan merger pada Huya dan Douyu dilarang oleh pemerintah Tiongkok, menurut narasumber Bloomberg.
Sekarang, Tencent banting setir. Mereka membubarkan tim yang bertanggung jawab atas proses merger Huya dan Douyu. Sebagai gantinya, mereka membuat tim baru di Penguin Esports, aplikasi streaming mobile mereka. Divisi yang bertugas untuk mengurus operasi dan desain produk tersebut akan dipimpin oleh Huya Chairman, Huang Lingdong. Sementara Bobby Jin — yang bertanggung jawab atas liga esports League of Legends di Tiongkok — akan menjadi tangan kanan Huang.
Blizzard Bakal Ganti Nama Jesse McCree di Overwatch
Minggu lalu, Blizzard mengumumkan bahwa mereka akan mengganti nama Jesse McCree. Keputusan ini diumumkan melalui Twitter. Nama McCree diambil dari nama salah satu developer Blizzard. Namun, developer tersebut dipecat karena terlibat dalam skandal diskriminasi dan pelecehan seksual yang menyebabkan Blizzard dituntut oleh pemerintah California. Karena itu, Blizzard memutuskan untuk mengganti nama McCree. The Washington Post melaporkan, Blizzard juga akan menghapus referensi akan McCree, Barriga, dan LeCraft di World of Warcraft.
A message from the Overwatch team. pic.twitter.com/2W3AV7Pv6X
— Overwatch (@PlayOverwatch) August 26, 2021
Keputusan Blizzard untuk mengganti nama McCree di Overwatch berarti mereka harus menunda story arc baru di game tersebut. Tadinya, Blizzard akan meluncurkan update baru pada September 2021. Namun, karena McCree punya peran penting dalam cerita tersebut, maka Blizzard memutuskan untuk menunda peluncuran konten tersebut hingga tahun depan. Sebagai gantinya, Blizzard akan meluncurkan peta FFA baru, lapor Kotaku.
Gearbox buka Studio Baru di Montreal
Gearbox Entertainment mengumumkan bahwa mereka akan membuka studio baru di Quebec, Kanada. Studio yang dinamai Gearbox Studio Montreal itu merupakan bagian dari investasi senilai CDN200 juta (sekitar Rp2,3 triliun) dari Gearbox di provinsi Quebec. Tugas dari studio tersebut adalah untuk mengembangkan game Borderlands dan juga intellectual property baru milik Gearbox. Rencananya, studio di Montreal itu akan mempekerjakan 250 orang. Dengan begitu, total pegawai Gearbox akan mencapai 850 orang.
“Gearbox Entertainment Company punya ambisi untuk mengembangkan tim kreatif kami, baik di level domestik maupun internasional. Dengan begitu, kami harap kami akan bisa memenuhi keinginan fans kami akan intellectual property yang memuaskan,” kata pendiri Gearbox, Randy Pitchford, seperti dikutip dari GamesIndustry.
Zynga Bakal Meluncurkan Merge Dragons di Tiongkok
Zynga mengatakan, mereka berencana untuk meluncurkan Merge Dragons di Tiongkok. Dan mereka telah mendapatkan persetujuan pemerintah Tiongkok untuk itu. Jika perusahaan game asing ingin meluncurkan sebuah game baru di Tiongkok, mereka harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Tiongkok. Sebuah game dari perusahaan asing hanya bisa diluncurkan di Tiongkok setelah ia melalui proses sertifikasi dan mendapatkan ISBN (International Standard Book Number) dari National Press and Publication Administration (NPPA), seperti yang disebutkan oleh VentureBeat.
Merge Dragons telah mendapatkan ISBN. Game itu akan diluncurkan di Tiongkok pada tahun ini untuk iOS dan Android. Merge Dragons merupakan game buatan Gram Games. Game puzzle adventure ini mempopulerkan sistem “merge” dalam sebuah game. Sejauh ini, secara global, Merge Dragons telah diunduh sebanyak 61,5 juta kali, menurut Sensor Tower.
Korea Selatan Bakal Hapuskan Larangan Bermain Game di Malam Hari
Minggu lalu, pemerintah Korea Selatan mengumumkan bahwa mereka akan menghapus peraturan kontroversial yang melarang anak dan remaja bermain game online pada malam hari. Peraturan yang diperkenalkan pada 2011 itu melarang pemain di bawah umur 16 tahun untuk bermain game PC online pada pukul 12 malam sampai 6 pagi. Tujuannya adalah untuk mencegah kecanduan game. Perusahaan game yang tidak mematuhi peraturan ini akan mendapat denda sebesar KRW10 juta (sekitar Rp125 juta) atau mendapatkan hukuman penjara maksimal selama 2 tahun, menurut laporan GamesIndustry.
Sekarang, pemerintah Korea Selatan, khususnya Kementerian Budaya, Olahraga, dan Wisata serta Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga berencana untuk menghapus peraturan tersebut. Alasannya, karena mereka ingin menghormati hak para anak muda. Alasan lain mengapa pemerintah Korea Selatan berencana untuk menghapus peraturan itu adalah karena peraturan tersebut tidak mencakup mobile game. Padahal, sekarang, anak-anak muda tidak selalu bermain game di PC pada malam hari. Anak dan remaja kini juga melakukan berbagai kegiatan lain di malam hari, seperti menonton streaming, membaca web comics, dan mengakses media sosial.
Sumber header: Pandaily