Pergantian tahun selalu memberikan hembusan kegembiraan tersendiri bagi kebanyakan orang. Di negeri yang terkenal sebagai pengguna aktif sosial media, dan sebagian besar senang berbagi segala hal (termasuk informasi keseharian), lihat saja timeline saat pergantian tahun lalu, orang-orang semua orang tiba-tiba menjadi optimis. Mem-posting resolusi, terkadang tak luput disisipkan sedikit ucapan syukur dan doa untuk tahun yang akan mendatang. Diproklamirkan secara umum atau tidak, pergantian tahun memancing sebuah harapan untuk tahun berikutnya. Menemukan pasangan jiwa bisa jadi salah satunya.
Momen penuh resolusi ini dimanfaatkan oleh situs perjodohan PerfectMatchJakarta yang meluncur penuh pada penghujung tahun lalu, tepatnya 31 Desember 2013. Konsep yang ditawarkan mirip dengan Setipe, dengan bertindak layaknya mak jomblang. Mencarikan calon potensial bagi penggunanya. Ya, pengguna hanya perlu mendaftar dan menunggu situs ini mencarikan pasangan yang dinilai paling cocok, dengan mengutamakan jaminan keamanan bagi pengguna.
Kecocokan akan diukur melalui kepribadian pengguna, kesukaan, gaya hidup, serta pola pikir, dan tak ketinggalan permintaan dari pengguna sendiri terkait kriteria calon pasangannya. Dengan begitu diharapkan tingkat menemukan pasangan potensial akan meningkat tajam.
Kalau dilihat dari situsnya, PerfectMatchJakarta sepertinya lebih memfokuskan pada mempertemukan pasangan yang berada dalam domisili yang sama. PMJakarta mencakup Jakarta dan sekitarnya, seperti Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang, dan Cibubur. Daerah-daerah pinggiran ini memang merupakan area pemukiman yang sebagian besar penghuninya bekerja di Jakarta, dengan kata lain menghabiskan sebagian besar waktunya “beredaran” di ibukota.
Untuk keamanan pengguna sendiri, kerahasiaan identitas dan jaminan untuk menerima pelaporan bila menemukan penyimpangan terpampang disitusnya. Pengguna juga bisa membaca saran keamanan disitusnya. Tidak disarankan untuk bertukar informasi pribadi seperti nomor telepon, email, ataupun chat ID sebelum terjadi pertemuan pertama, terutama bila dirasakan ada sesuatu yang ganjil saat tatap muka untuk pertama kali.
PMJakarta menekankan kepada kebijaksanaan pengguna untuk menikmati proses saling mengenal lebih dahulu. Pun menyarankan kencan pertama saat siang hari, di tempat publik dan pulang masing-masing. Intinya, pengguna tetap disarankan untuk berhati-hati dalam memberikan informasi pribadinya hingga benar-benar merasa yakin.
Domisili bukan satu-satunya solusi yang ditawarkan dalam menemukan pasangan, nampaknya sasaran pengguna yang dibidik oleh PerfectMatchJakarta adalah para jomblo kalangan pekerja dan profesional.
Tingkat kesibukan warga Jakarta yang dinilai tinggi, waktu panjang yang dihabiskan di jalan hingga urusan pekerjaan menyebabkan terkikikisnya kesempatan bersosialisasi, untuk sekadar bertemu teman saja kemungkinannya sangat sulit, apalagi orang baru yang berpeluang menjadi calon potensial. Dilihat dari sisi itu saja, situs-situs perjodohan adalah sebuah alternatif untuk menemukan seseorang di luar sana.
Namun sekali lagi unsur kepercayaan pengguna menjadi hal yang utama. Belum lagi ditambah cerita-cerita “miring” tentang situs perjodohan yang berujung kepada penipuan penipuan hingga korban iseng, menjadi sebuah daftar pekerjaan rumah yang harus dibereskan. Mungkin di antara kita sering mendengar pasangan bertemu melalui media sosial seperti “kenal lewat Facebook “. Tetapi umumnya dua orang bertemu dan berkenalan tersebut memiliki mutual friends, dengan sendirinya memberikan perasaan aman. Setidaknya orang baru yang dikenal juga dikenal oleh salah seorang teman.
Sistem pertemuan dengan cara melalui teman, saat kerjasama bisnis, atau dikenalkan oleh salah satu anggota keluarga masih menjadi cara-cara yang dianggap paling lumrah di sini dibandingkan melalui situs perjodohan. Tak menutup pandangan orang yang menghabiskan banyak waktu online seringkali dianggap antisosial, menempatkan sebuah pemikiran bahwa mencari pasangan melalui jalur online adalah sebuah langkah putus asa.
Hadirnya situs perjodohan sebagai pilihan alternatif menemukan calon potensial dengan menawarkan sebuah mekanisme yang aman, kalau ditilik, harus diakui jauh lebih aman ketimbang bertemu secara acak di bar. Bukan hanya keamanan, biar bagaimanapun tingkat kecocokan akan menentukan sebuah hubungan berlanjut serius. Maka, penting untuk berada di lingkungan, orang-orang yang memiliki potensi kecocokan. Kalau terus mengelana, bertemu orang secara acak, usahanya jauh lebih melelahkan dibandingkan diberikan pilihan bertemu orang yang mungkin cocok.
Namun semua itu dikembalikan lagi, kepada pengelola situs perjodohan untuk membuat orang tertarik menggunakan layanannya. Dengan prediksi peningkatan pengguna internet yang meningkat, juga masyarakat kota yang sibuk, plus biasanya orang-orang yang tersebut jauh lebih melek internet, bukan sesuatu yang mengherankan bila situs perjodohan nantinya akan menjadi hal yang lumrah. Apalagi, kalau masyarakat lebih sering mendengar kisah sukses guna mengimbangi reaksi buruk untuk layanan semacam ini.
[Ilustrasi foto: Shutterstock]