Dark
Light

Tempa Labs Kembangkan Permainan Animal Choirs untuk BlackBerry PlayBook

1 min read
May 10, 2011

Tempa Labs, salah satu pengembang permainan lokal, merilis permainan khusus untuk BlackBerry PlayBook. Bertitel Animal Choirs, permainan ini ditujukan untuk anak-anak (dan dibimbing orang tuanya) yang ingin mengenal lebih jauh tentang variasi nada dan jenis-jenis binatang. Ada tiga tingkat kesulitan yang ditawarkan oleh permainan ini, yaitu Beginner, Advanced dan Free Play. Yang langsung terbayang dari saya adalah permainan interaktif mengikuti nada yang bakal menyenangkan saat dimainkan bersama keluarga. Aplikasi ini dibanderol seharga $0.99 dan dapat diunduh langsung di App World.

Tentang aplikasinya sendiri, Alif Harsan Pradipto selaku CTO Tempa Labs menjelaskan, ide pembuatan permainan untuk platform BlackBerry Tablet OS lebih didasari oleh kemampuan PlayBook untuk mengadaptasi aplikasi/permainan berbasis Adobe Flash. PlayBook memang sudah mendukung beberapa basis pengembangan, termasuk di dalamnya Adobe Flash, Adobe AIR dan Android-based app. Tentu saja kita tak menutup mata bahwa salah satu insentif Research In Motion (RIM) untuk menarik pengembang untuk mengembangkan aplikasi di platform Tablet yang dia miliki adalah kesempatan mendapatkan PlayBook secara gratis jika merilis aplikasinya sebelum 19 April 2011 lalu.

Tempa Labs sendiri memang sudah memiliki sumberdaya untuk permainan berbasis Flash ini, di mana portofolio karya mereka sudah bisa dilihat di situsnya. Karena dirasa belum memiliki cukup sumberdaya untuk platform lain secara native, Tempa Labs akan menggunakan permainan ini sebagai eksperimen untuk mengetahui respon pasar. Ke depannya, menurut Alif, Tempa Labs sudah memiliki rencana untuk lebih agresif di ranah Tablet, termasuk di dalamnya platform iOS dan Android.

Pembuatan permainan ini sendiri tidak terlalu lama, cukup satu minggu untuk pengembangan dan 2-3 hari untuk pengetesan dan konversi di PlayBook, dan secara penuh dilakukan oleh tim Tempa Labs sendiri. Menurut Alif, konversi dari basis Flash ke PlayBook tidaklah rumit. Yang lebih repot menurut dia adalah proses registrasi developer di RIM dan langkah-langkah administrasi lainnya. Meskipun demikian Alif mengakui bahwa timnya baru mengetes permainan ini di emulator dan belum di handset-nya sendiri yang secara resmi belum masuk Indonesia. Tapi dia yakin bahwa performa yang dihasilkan oleh permainan ini tidak akan jauh berbeda dibandingkan saat dites di emulator.

Tentu saja pasar yang disasar oleh Animal Choirs tidak hanya di ranah lokal, tetapi juga pasar internasional. Meskipun PlayBook mendapatkan mixed reviews dari para analis dan blogger, penjualannya di Amerika Serikat dan Kanada tidaklah jelek-jelek amat, apalagi dibandingkan dengan Tablet Android berbasis Honeycomb. Saya harap ini merupakan langkah awal pengembang Indonesia untuk melihat potensi PlayBook sebagai sarana bereksperimen dan (tentunya) lumbung pendapatan berikutnya.

[English version for this post]

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Dapatkah Android NFC Menjadi Solusi e-Payment Bagi Indonesia?

Next Story

Multiply Commerce is Officially Released

Latest from Blog

Don't Miss

Pentingnya Industri Telekomunikasi untuk Kembangkan Industri Game dan Esports

Nilai dari industri game meroket selama pandemi COVID-19. Bahkan setelah

Niko Partners: Pertumbuhan Industri Game Indonesia di 2023 Melambat

Game menjadi salah satu industri yang justru tumbuh selama pandemi