Tak ingin hanya dikenal sebagai penyedia layanan Teknologi Informasi (TI) di tingkat korporasi, anak perusahaan Telkom Group, Telkomsigma kini mulai melebarkan sayap dengan menyasar segmen usaha kecil dan menengah (UKM). Mereka mengandalkan STAR Data Center sebagai layanan data center untuk UKM.
Diungkapkan oleh CEO Telkomsigma Judi Achmadi, layanan standar tinggi yang ditawarkan oleh perusahaannya membuat banyak pelanggan mengira perusahaannya hanya melayani kalangan korporasi saja. Padahal sebenarnya Telkomsigma punya sejumlah layanan yang memang disiapkan untuk melayani bisnis UKM.
“Kami memiliki Star DC atau Smart Solution with Trusted, Affordable and Reliable (Star Data Center) yang juga melayani untuk UKM. Star DC ini adalah data center Tier II plus yang mampu mengutilisasi atau retrofit aset milik Telkom yang ada di Sentral Telepon Otomatis (STO),” ujarnya.
STAR DC ini pertama kali diperkenalkan Telkomsigma bulan Juni tahun lalu. Pada awal peluncurannya STAR DC ini memang di targetkan untuk memenuhi kebutuhan data center bagi UKM dan startup. Judi Achmadi menjelaskan sejauh ini STO Telkomsigma yang berada di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar dan Medan sudah diretrofit untuk mendukung STAR DC dan dalam hal ketersediaannya Telkomsigma menargetkan menyediakan 18 STAR DC.
STAR-DC ini merupakan langkah awal bagi TelkomSigma untuk mengedukasi segmen korporasi yang ingin mencicipi cloud computing. “Biasanya kalau sudah merasakan penghematan karena menggunakan layanan TelkomSigma ada kebutuhan lebih besar, baru kami tawarkan Data Center Tier III atau III plus. Selain itu kami juga tawarkan layanan STAR Cloud,” ujar Judi Achmadi.
Judi Achmadi memaparkan, Star-Cloud ini merupakan produk untuk layanan data center terkomprehensif yang berbasis cloud, seperti web hosting, mail hosting, penyewaan data center atau colocation untuk back-up system. Layanan ini sangat cocok bagi UKM yang mulai memikirkan pentingnya database serta jumlah cabang yang mulai tumbuh.
Dia juga menambahkan bahwa Telkomsigma akan membangun Disaster Recovery Center (DRC) Park di Balikpapan dengan luas 40 ribu meter persegi dan data center di Bekasi dengan luas 30 ribu meter persegi.
“Kita juga akan bangun data center di Bali dan dukung bisnis Telkomcel di Timor Leste,” terangnya.
Melebarkan jangkauan bisnis data center ke sektor UKM ini bisa dibilang merupakan salah satu bagian dari upaya Telkomsigma memenuhi target pendapatan. Tahun ini Telkomsigma menargetkan pemasukan sebesar Rp. 2,5 triliun,dan secara spesifik menargetkan pendapatan dari sektor data center mencapai 40% – 50 %.
“Kami ingin naikkan kontribusi bisnis data center menjadi 40%-45% agar SI (Sistem Integrai) bisa turun. Soalnya SI itu banyak berbasis proyek, kalau data center bisa mendatangkan recurring income,” tutur Judi Achmadi beberapa waktu lalu. Dari segi kualitas layanan data ceter Telkomsigma akan mengedepankan fasilitas always-on yang didukung 3 data center Telkomsigma di Serpong, Sentul, dan Surabaya.