Pertumbuhan bisnis jaringan layanan CDMA di Indonesia memang tidak lagi berjalan mulus setelah tren teknologi telekomunikasi bergeser ke arah perkembangan data dan aplikasi berbasis Internet. Wacana likuidasi Telkom Flexi yang dimiliki oleh Telkom telah mendekati tahap realisasi. Nantinya, 4,1 juta pelanggan Telkom Flexi yang masih tersisa akan diwadahi oleh Telkomsel dengan skema AS Flexi.
Seperti yang dilansir dari Liputan6, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menganggap bisnis layanan CDMA Flexi tidak mampu lagi untuk “diselamatkan”. Alhasil, Telkom akan segera memindahkan seluruh pelanggan Flexi ke Telkomsel yang bergerak di segmen GSM.
“Pelanggan Flexi nantinya akan kita pindahkan ke Telkomsel. Mereka nantinya akan pakai layanan AS Flexi,” ungkap Indra Utoyo, Director of Innovation and Strategic Portfolio Telkom, seperti yang dikutip tim Liputan6 di Jakarta kemarin (10/9).
Sebelumnya dalam jaringan GSM telah melebur juga dua operator seluler yakni XL Axiata dan Axis. Tren ini memang dianggap positif untuk mengurangi pembagian jatah spektrum, padahal kebutuhan akses data yang terus meningkat harus dibarengi dengan jangkauan spektrum yang mumpuni.
Wacana langkah migrasi Flexi-Telkomsel ini memang telah terdengar gaungnya sejak akhir tahun lalu, namun saat itu kedua belah pihak masih menunggu kebijakan pemerintah. Masih dari Liputan6, sekarang Telkom diberitakan akan memindahkan hak penggunaan frekuensi yang dimilikinya di frekuensi 850 MHz. Flexi sendiri memiliki lebar pita 5 MHz yang akan dipakai untuk teknologi extended global system for mobile (E-GSM).
“Dipakai E-GSM untuk AS Flexi nanti frekuensinya. Pemerintah sudah mengizinkan untuk penggunaan teknologi komunikasi apapun karena sudah pakai lisensi teknologi netral di 850 MHz,” tambah Indra di kesempatan yang sama.
Perubahan ini akan menyisakan StarOne yang masih bertengger di frekuensi 850 MHz. Menilik perjuangan operator CDMA di Indonesia dewasa ini, nampaknya konsolidasi StarOne oleh Indosat akan mengikuti jejak Flexi dan Telkomsel. Operator CDMA yang tersisa, Bakrie Telecom dan Smartfren masih berjuang untuk bertahan setelah rapot merah keuangannya belum baik. Belakangan Smartfren dikabarkan tengah mempersiapkan diri untuk meng-upgrade jaringan mereka ke teknologi LTE.
[Ilustrasi foto: Shutterstock]