Dark
Light

Telkom Akuisisi Mayoritas Saham Contact Centers Australia

1 min read
September 30, 2014

Perusahaan operator telekomunikasi terbesar di Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom), secara resmi telah mengakuisisi provider Business Process Outsourcing (BPO), Contact Centers Australia (CCA) senilai kurang lebih Rp 115 miliar. Melalui anak perusahaannya di Austraila (Telkom Australia), Telkom telah mencaplok saham mayoritas CCA. Sampai saat ini belum ada laporan tentang nilai pasti saham Telkom yang sudah ada di CCA, namun Presiden Direktur Telkom International (Telin), Syarif Syarial mengatakan bahwa Telkom akan mengakuisisi sekitar 75 persen dari penyedia BPO di Australia.

Direktur Utama Telkom Australia, Siam Nugraha, mengatakan bahwa perseroan akan bekerjasama dengan CCA untuk mengembangkan bisnis di Australia dan Selandia Baru. Strategi itu untuk memenuhi permintaan pasar yang terus naik di Australia.

“Kami beserta tim dari CCA berniat terus berinvestasi untuk tumbuh di pasar Australia dan Selandia Baru, serta mengembangkan bisnis BPO di Indonesia,” jelas Siam dalam keterangan resmi, akhir pekan lalu. “Setelah mengevaluasi rencana investasi di Australia, kami terkesan dengan kualitas manajemen, sistem, dan sumber daya manusia di CCA.”

CCA merupakan perusahaan yang dimiliki oleh kemitraan bersama antara Ben Crabbe, Sue Crabbe, dan Peter Thomson. Perusahaan tersebut merupakan salah satu pemimpin industri BPO di Australia. CCA mempekerjakan lebih dari 600 karyawan dengan teknologi contact center termutakhir. Saat ini CCA mempunyai dua anak perusahaan yaitu Financial Information Services (FIS) Pty Ltd yang beroperasi di NSW (New South Wales) dan Contact Center New Zealand Ltd (CCNZ) yang beroperasi di Wellington, New Zealand.

Sejalan dengan Program International Exposure (InEx) sebagai bagian dari tiga program utama Telkom di tahun 2014, akuisisi ini menjadi tonggak sejarah bagi Telkom Indonesia dalam mewujudkan cita-cita menjadi pemain global dalam bisnis Telecommunication, Information, Media, Edutainment & Services (TIMES) baik melalui pendirian anak perusahaan, kemitraan global maupun aksi korporasi M&A (Mergers and Acquisitions). Akuisisi perusahaan dengan basis utama di NSW ini juga melengkapi kehadiran Telkom Indonesia di Australia yang sebelumnya telah diwakili dengan pendirian Telkom Australia pada tahun 2013 di Melbourne, Victoria.

“Dengan kerjasama yang semakin erat dan sinergi TelkomGroup, kami sangat yakin dengan prospek pertumbuhan perusahaan di pasar Australia dan Selandia Baru serta mengekspor cara mereka melakukan bisnis untuk memperkuat operasi dan bisnis BPO kami di Indonesia dan global,” ujar Siam.

Direktur CCA, Peter Thomson menjelaskan, meskipun Telkom Australia telah mengakusisi seluruh kepemilikian saham CCA, namun dengan adanya aksi korporasi ini bagi klien dan staf bisnis perusahaan akan tetap berjalan seperti biasa.

Tanggapan baik juga disampaikan Ben Crabbe sebagai salah satu pemimpin CCA, ia mengatakan bahwa perusahaan menyambut baik kemitraan dengan Telkom. Kerjasama itu akan meningkatkan kinerja bisnis.

“Selama 12 tahun kami fokus membangun BPO berkualitas dan terbaik di Australia dengan dukungan tim yang solid, sistem dan teknologi terdepan. Kami telah menciptakan sesuatu yang sangat istimewa, seperti halnya Telkom Indonesia. Kami sangat senang dengan kemitraan baru ini yang akan memberikan kesempatan bagi CCA untuk melompat pada skala bisnis yang lebih tinggi,” ujar Ben dalam rilis resminya.

[Gambar: Telkom]

Previous Story

Bolt Capai 750 Ribu Pengguna dalam Waktu Sepuluh Bulan

Next Story

AbraResto Indonesia Raih 150.000 Pengguna Terdaftar Dalam Satu Tahun

Latest from Blog

Don't Miss

Dampak AI Pada Transformasi Bisnis di Indonesia: TELKOM, BUMA, dan DANA Berbagi Pengalaman

Sadar akan potensi besar yang ada pada teknologi AI ini,
Microsoft menunda akuisisi Activision Blizzard

Microsoft dan Activision Blizzard Sepakat Menunda Akuisisi ke Bulan Oktober

Perjalanan panjang dari akuisisi terbesar oleh dua perusahaan teknologi raksasa,