Apa yang akan Anda lakukan seandainya tersedia sambungan internet super-cepat di rumah? Segera membeli hard disk eksternal buat ‘persiapan’ atau mungkin langsung berlangganan PlayStation Now? Ada kabar baik untuk kita semua, tim riset Inggris sedang mengembangkan teknologi internet berbasis cahaya, membuka potensi kecepatan akses hingga 3Tbps.
Secara teori, para peneliti dari Oxford dan University College itu mengangkat ide sederhana. Biasanya cahaya yang bertugas mengirim data internet berhenti cukup jauh dari tujuan akhirnya. Para ilmuwan berpikir, mengapa tidak sekalian saja cahaya langsung diantar ke PC atau TV di rumah, baru diubah menjadi sinyal listrik dan diproyeksikan dalam jarak hanya beberapa meter dari device? Melalui teknik itu, kecepatan akses bisa melonjak hingga 100 gigabit per detik.
Artinya dalam satu detik, ia mampu menyuguhkan 12,5 gigabyte data. Namun prakteknya cukup rumit. Tim riset harus memasang penopang di atap ruangan, fungsinya adalah memproyeksikan cahaya ke komputer sekaligus menerima heading data dari PC ke internet. Tantangan terbesarnya ialah mencari solusi untuk mengarahkan sinar ke area yang sangat kecil: sebuah serat optik berdiameter delapan atau sembilan micrometer.
Di sinilah University College London memberi pemecahannya. Mereka memanfaatkan cahaya holographic hasil kristal cair yang diarahkan dari ujung pemancar ke penerima secara akurat. Menurut Dominic O’Brien selaku pemandu serta teknisi photonic di Oxford, teknik ini hampir serupa dengan cara kerja proyektor. Ilmuwan menggunakan transceiver berjarak pandang luas agar proses penjajaran lebih mudah.
Info menarik: Bos Tesla Motors Ingin Bangun Jaringan Internet Luar Angkasa
Salah satu tujuan riset tersebut adalah mengembangkan teknologi LiFi, dimana cahaya yang menjadi penerangan di rumah juga dapat berperan sebagai medium pengirim sinyal data. O’Brien menjelaskan, LiFi biasanya mengacu pada metode transfer via cahaya kasat mata, sedangkan pendekatan tim mengandalkan sinar inframerah di 1550nm khusus telekomunikasi.
Menariknya, proyek peneliti Inggris tersebut barulah sebuah permulaan. Kehadiran sistem ini membuka potensi sangat besar, memungkinkan kecepatan perpindahan data menyentuh 3 terabit per detik – setara 375GB dalam sedetik, atau bahkan lebih dari itu. Dibandingkan dengannya, Wi-Fi tampak sangat lambat, maksimal cuma 7Gbps (0,875GBps). Apalagi karena berbasis cahaya, kita tak perlu cemas pada interferensi gelombang radio.
Sekali lagi satu pertanyaan dari saya: Apa yang akan Anda lakukan seandainya ada sambungan internet 3Tbps di rumah?
Sumber: IEEE.org.