Platform riset pasar Populix baru-baru ini membagikan laporan hasil surveinya yang berjudul “Indonesian Modern Consumption”, yang membahas seputar perilaku konsumen Indonesia di era modern. Dalam laporan tersebut, Populix mengulas tentang pemahaman masyarakat tanah air terkait tren NFT yang belakangan ini terus menjadi topik perbincangan hangat.
“Populix berkomitmen untuk terus memberikan insights terbaru seputar perilaku dan persepsi konsumen seiring dengan berubahnya gaya hidup dan perkembangan zaman. Melalui insights yang kami bagikan hari ini, kami berupaya untuk mendalami persepsi masyarakat Indonesia secara umum terkait NFT yang sedang ramai dibicarakan, dan data tersebut menunjukkan bahwa sepertiga dari responden yang disurvei sudah familiar dengan NFT,” ucap Jonathan Benhi, CTO Populix, dalam sebuah siaran pers.
Dalam melaksanakan surveinya, Populix menggaet 1.002 responden yang terdiri dari 523 responden laki-laki dan 479 responden perempuan dengan kisaran usia 18-55 tahun dari berbagai kota di Indonesia. Dari sekian banyak, rupanya cuma 33% yang menyatakan bahwa mereka tahu tentang NFT. Sementara itu, 51% responden mengatakan bahwa mereka tidak tahu soal NFT, dan 16% sisanya menjawab tidak yakin.
Kemudian jika disaring dari responden yang menjawab tahu dan tidak yakin soal NFT (490 orang), sebanyak 16% mengatakan bahwa mereka sangat mengikuti perkembangan NFT, sementara 40% menjawab cukup familier dan mengikuti tren NFT. 44% sisanya mengaku baru sekadar pernah mendengar istilah NFT.
Karya seni, item dalam game, dan produk fesyen virtual merupakan tipe-tipe NFT yang paling populer di kalangan responden yang menjawab tahu dan tidak yakin dengan NFT. Adapun di antara responden yang tahu soal NFT, 38% di antaranya menyatakan bahwa mereka sudah pernah membeli NFT, dengan mayoritas tipe NFT yang dibeli adalah beragam produk online (44%), item dalam game (39%), produk fesyen virtual (31%), karya seni (24%), musik (24%), serta berbagai tipe NFT lainnya.
Terakhir, berkaitan dengan masa depan tren NFT, 44% dari responden, baik yang menjawab tahu atau tidak yakin tahu tentang NFT, percaya bahwa NFT akan terus menjadi tren di Indonesia selama lebih dari lima tahun ke depan. Hal ini cukup menunjukkan antusiasme dari mereka yang sudah paham akan NFT, dan itu semestinya bisa membantu mendorong perkembangan industrinya ke depannya.
“Dengan edukasi dan dukungan ekosistem yang tepat, kami berharap tren ini dapat semakin mendorong peluang bagi para kreator Indonesia agar dapat ditemukan oleh mancanegara, melahirkan lebih banyak kreator-kreator inspiratif yang berkualitas dan membanggakan, bahkan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di tanah air,” tutup Jonathan.
Gambar header: Andrey Metelev via Unsplash.