Industri musik kini telah berubah seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi. Jika dahulu penjualan rekaman fisik begitu berjaya, kini era tersebut bergeser ke digital yang belakangan mengerucut ke layanan streaming. Lewat survei DailySocial dengan tajuk “Music Listening Pattern in Indonesia”, kami menemukan beberapa data menarik dan salah satunya adalah keluarnya YouTube sebagai platform favorit untuk mendengarkan musik secara streaming yang dipilih 74,23% responden.
Layanan streaming di Indonesia sendiri mulai mencuat dalam dua atau empat tahun belakangan dan mulai ramai ketika Joox dan Spotify ikut masuk ke pasar. Pun begitu, adopsinya masih terbilang rendah karena hanya 29,54% responden dalam survei kami yang saat ini menikmati musik secara streaming. 70,46% sisanya masih mendengarkan musik secara offline, tidak terhubung ke internet sama sekali.
Untungnya arahnya memang sudah ke ranah digital. Dari 74,46% responden yang mendengarkan musik secara offline, 58,21% yang telah menempatkan unduhan gratis sebagai prioritas utama untuk mendapatkan musik yang ingin didengarkan.
Di sisi lain, responden yang mulai menikmati musik secara streaming juga telah memiliki layanan favoritnya masing-masing. Dalam survei ini YouTube adalah platform favorit yang dipilih oleh 74,23% responden untuk mendengarkan musik secara streaming. Posisi berikutnya ditempati oleh Joox dengan 35,74% yang diikuti oleh Spotify dengan 20,96%. Sayang, tidak ada pemain lokal yang naik ke permukaan seperti pada survei sebelumnya.
Joox sendiri bergabung di pasar streaming Indonesia lebih dahulu pada tahun 2015 yang tidak lama kemudian diikuti dengan masuknya Spotify secara resmi di tahun berikutnya lewat kerja sama dengan Indosat Ooredoo.
Satu hal yang harus diperhatikan oleh para pemain layanan streaming di Indonesia adalah soal monetisasi layanan. Dalam survei ini kami menemukan bahwa mayoritas responden (89,69%) saat ini menikmati layanan free streaming. Ini sejalan dengan survei sebelumnya yang menemukan bahwa 88,04% responden enggan membayar untuk menikmati layanan streaming.
Pada fase awal penetrasi layanan streaming di Indonesia ini pengguna lebih menginginkan ketersediaan layanan streaming secara gratis. Kalaupun harus membayar, harga yang dianggap masuk akal oleh 76,55% responden adalah di bawah Rp 49.000 untuk berlangganan per bulan.
Berita baiknya, dari 74,46% responden pendengar musik offline, ada 50,49% responden yang menyatakan ingin pindah ke layanan streaming. Sedangkan 49,71% lainnya masih betah dengan cara offline karena menganggap koneksi untuk menikmati layanan streaming di Indonesia saat ini masih lambat.
Laporan “Music Listening Pattern in Indonesia” yang diterbitkan oleh DailySocial pada September silam ini merupakan hasil kerja sama DailySocial dengan JakPat. Harapannya, melalui survei ini para pelaku industri musik bisa mendapatkan gambaran makro terkait dengan pola mendengarkan musik di era digital saat ini.
Bila Anda tertarik untuk mengetahui lebih jauh, Anda bisa mengunduh laporan lengkapnya setelah menjadi member DailySocial melalui tautan ini.