Era digital telah menggeser kejayaan industri musik yang dahulu mengandalkan penjualan fisik dari musik rekaman. Kini, menikmati musik lewat layanan streaming pun perlahan mulai mendapatkan perhatian pengguna. Dalam survei DailySocial bertajuk “Music Listening Pattern in Indonesia”, kami menemukan bahwa koleksi musik, adanya pilihan layanan gratis, dan kelengkapan fitur menjadi pertimbangan-pertimbangan utama responden untuk beralih ke layanan music streaming.
Layanan streaming di Indonesia sebenarnya baru naik ke permukaan dalam dua atau tiga tahun belakangan dan mulai mendapat perhatian ketika Joox dan Spotify ikut meramaikan pasarnya. Adopsinya pun tidak begitu tinggi karena hanya 29,54% responden dalam survei yang menyatakan telah menikmati musik secara streaming. Sedangkan 70,46% sisanya masih betah mendengarkan musik secara offline, tidak terhubung ke internet.
Meski begitu, masa depan industri musik streaming di Indonesia masih cerah. Walau saat ini mayoritas responden masih betah jadi pendengar musik secara offline, kami menemukan bahwa 50,29% dari mereka menyatakan bersedia untuk beralih ke layanan musik streaming.
Tiga pertimbangan utama yang menjadi alasan beralih adalah kelengkapan koleksi musik, ketersediaan pilihan untuk menikmati layanan secara gratis, dan kelengkapan fitur. Pertimbangan lainnya seperti kemudahaan penggunaan, streaming yang mulus, fitur mendengarkan offline, harga yang terjangkau, dan pilihan pembayaran yang lebih luas baru mengikuti setelahnya.
Sedangkan di sisi para responden yang enggan beralih, kami menemukan bahwa alasan seperti koneksi yang lambat, layanan berbayar, dan layanan tersebut sulit untuk digunakan menjadi tiga alasan teratas mereka untuk tetap setia dengan caranya saat ini, mendengarkan musik secara offline.
Data menarik lainnya yang kami dapatkan datang dari sisi reponden yang saat ini sudah menikmati layanan musik streaming. Selain sudah memiliki layanan favoritnya masing-masing, kami juga menemukan beberapa alasan mereka untuk menggunakan layanan streaming. Tiga di antaranya yang menduduki peringkat teratas adalah untuk menghemat ruang penyimpanan perangkat, kelengkapan koleksi musik, dan kemudahan untuk menggunakan layanannya.
Laporan survei dengan tajuk “Music Listening Pattern in Indonesia” yang diterbitkan DailySocial pada September lalu ini adalah hasil kerja sama DailySocial dengan JakPat. Diharapkan survei yang melibatkan 1015 responden ini bisa memberikan gambaran makro terkait pola mendengarkan musk di era digital saat ini, terutama untuk mereka yang bergelut di industri musik Indonesia.
Bila Anda tertarik untuk mengetahui lebih jauh, Anda bisa mengunduh laporan lengkapanya setelah menjadi member DailySocial melalui tautan ini.