Berkat kerja keras Maxis selama belasan tahun, gamer bisa mengenal franchise serta judul legendaris semisal The Sims, Spore dan SimCity. Namun di tengah-tengah kegembiraan GDC 2015, berita menyedihkan malah terdengar dari sang developer sepuh tersebut. Salah satu studionya lagi-lagi mengikuti nasib Westwood, Bullfrog, Pandemic dan Black Box Games.
Kabar itu pertama kali muncul dari tweet Guillaume Pierre selaku (mantan) desainer dan Lead Gameplay Scripter SimCity. “12 tahun ialah momen menyenangkan, tapi kini waktunya mematikan lampu dan menaruh kunci di bawah pintu,” tulis Pierre, tak lupa membubuhkan #RIPMaxisEmeryville. Ia juga merespon beberapa pertanyaan user lain, menyatakan bahwa ‘tokonya ditutup’ dan semua orang diberhentikan.
Maxis didirikan oleh Will Wright sebagai developer independen di tahun 1987. Karya pertama mereka adalah SimCity. Satu dekade kemudian, mereka diakuisisi Electronic Arts. Tak lama, muncullah The Sims yang Wright panggil dengan istilah ‘rumah boneka digital’. Setelah menyelesaikan game Spore, di tahun 2009 Will Wright mengundurkan diri dari Maxis dan studio mulai beroperasi di kota Emeryville, Kalifornia.
Menyusul tweet Pierre, Electronic Arts memberikan sebuah pernyataan resmi, “Hari ini kami meleburkan pengembangan IP milik Maxis ke studio di Redwood Shores, Salt Lake City, Helsinksi dan Melbourne berkaitan dengan penutupan lokasi Emeryville. Maxis akan terus memberi dukungan serta menciptakan konten baru untuk pemain Sims dan SimCity saat ini, juga memperluas franchise kami dan membuat IP cross-platform baru.”
Info menarik: Boss Electronic Arts Yakin Tablet Akan Susul Kekuatan Console
“Perubahan-perubahan tersebut tidak mempengaruhi rencana kami pada The Sims,” lanjut EA. “Pemain akan disajikan pengalaman-pengalaman baru dalam The Sims 4, melalui expansion pack pertama kami dipadu update serta konten tambahan.”
“Semua karyawan yang terpengaruh oleh perubahan hari ini diberi kesempatan untuk mengeksplorasi posisi lain dalam Maxis serta Electronic Arts. Bagi mereka yang memutuskan meninggalkan perusahaan, kami akan memastikan transisi diproses sebaik-baiknya dengan pesangon serta bantuan karier,” tutup Electronic Arts.
Tunggu dulu, bukankah artinya EA hanya menutup Maxis Emeryville dan Maxis sendiri masih ada? Iya dan tidak. Meski kini brand Maxis tetap ada dan pengembangan terus berjalan (di bawah The Sims Studio), studio Maxis yang kita kenal sejak 1987 benar-benar telah tiada.
Apakah hal ini berkaitan dengan masalah desain dan teknis di SimCity serta respon kurang hangat dari gamer pada The Sims 4?
Sumber: Eurogamer.net. Gambar: TheSims.com.