Fallout 76 resmi dirilis pada tanggal 14 November lalu di PC, PlayStation 4 dan Xbox One. Menariknya, versi PC-nya tidak didistribusikan melalui Steam seperti Fallout 4. Bethesda rupanya lebih memilih memanfaatkan platform bikinannya sendiri, meski tidak ada yang tahu apakah ke depannya Fallout 76 bakal mendarat di Steam atau tidak sama sekali.
Melepas ikatan dengan Steam sama saja menghapus kesempatan untuk memikat hati jutaan penggunanya. Namun perlu diingat, menjual game di Steam juga berarti pendapatan yang diterima tidak penuh, sebab Steam menerapkan metode bagi hasil (70% buat developer, 30% buat Valve selaku pemilik Steam).
Bisa jadi ini merupakan salah satu pertimbangan Bethesda untuk tidak terlalu mengandalkan Steam dalam berbisnis. Bagi Steam, kehilangan satu klien saja mungkin tidak berarti banyak, tapi kalau lama-kelamaan semakin banyak yang mangkir, Steam bisa rugi banyak.
Untuk itu, mereka baru saja mengubah kebijakan distribusi di Steam. Ke depannya, untuk game yang penjualannya di Steam mencapai $10 juta (mencakup DLC maupun in-app purchase), mekanisme bagi hasilnya akan diubah menjadi 75%/25%. Di angka $50 juta, persentasenya naik lagi menjadi 80%/20%. Hitungannya diberlakukan mulai tanggal 1 Oktober 2018 kemarin.
Kalau konteksnya penjualan senilai $10 juta, jelas yang dibicarakan adalah developer game kelas AAA. Perubahan ini diharapkan bisa menggaet kembali developer game besar yang sempat mangkir, dan mencegah kasus-kasus seperti Fallout 76 tadi terulang lagi.