Salah satu perkembangan yang kini dirasakan dari peradaban internet adalah konektivitas berbagai perangkat elektronik. Tidak hanya sebatas ponsel pintar dan komputer, sekarang mobil, televisi, mesin industri, dan berbagai alat sensor lainnya dapat terhubung satu sama lain. Konsep tersebut yang disebut dengan Internet of Things (IoT). Guna menggalakkan solusi berbasis IoT di Indonesia, Dicoding bekerja sama dengan Intel Indonesia dan Geeknesia beberapa waktu lalu menyelenggarakan Internet of Things Innovation Challenge.
Dalam IoT Innovation Challenge tersebut, pemenang diraih oleh Gookkis Studio dengan prototipe sistem deteksi dini “Waspada Banjir” dan Laboratorium Kontrol Cerdas dan Robotika Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) dengan robot pengendali stop kontak listrik “NitBotIoT”. Kedua solusi tersebut dikembangkan dari masalah keseharian dan/atau musiman yang sering dialami masyarakat. Hal ini sejalan dengan visi yang disampaikan Co-Founder Dicoding Narenda Wicaksono bahwa inovasi IoT yang dikembangkan diharapkan membantu kehidupan masyarakat.
NitBitIoT berikan efektivitas pemakaian listrik dan mencegah korsleting
Salah satu masalah sederhana yang sering dihadapi masyarakat adalah lupa memutus sambungan listrik perangkat elektronik. Efek yang ditimbulkan dari kelalalaian ini tidak hanya sekadar pemborosan konsumsi listrik, tetapi juga berisiko menyebabkan bencana kebakaran jika terjadi hubungan arus pendek (korsleting). Melihat masalah ini Niam Tamami dari Laboratorium Kontrol Cerdas dan Robotika PENS mengembangkan solusi melalui pengendali stop kontak listrik berbasis teknologi Internet of Things, yaitu NitBotIoT.
Purwarupa pengendali stop kontak ini menggunakan perangkat sensor Development Board Intel Galileo Gen 2, sensor suhu kelembaban DHT11, dan Board Relay sebagai pengendali arus listrik. Prinsip kerja Relay yang digunakan adalah relay berbasis magnet. Jika relay mendapatkan arus (kecil) maka kumparan akan membentuk medan magnet dan akhirnya bisa mengarahkan posisi saklar on ke off.
Gookkis Studio ingin otomatisasikan sistem peringatan dini banjir
Masalah lain yang menjadi langganan tiap tahun, terutama di Ibukota Jakarta adalah banjit. Mengangkat pentingnya sistem deteksi dini (early warning system) untuk masalah banjir, Gookkis Studio membuat solusi yang dinamakan “Waspada Banjir”. Sistem ini unik karena memanfaatkan sensor untuk mendeteksi ketinggian air pada sebuah bendungan dan menyebarkan informasi peringatan secara broadcast kepada masyarakat melalui aplikasi mobile. Perangkat keras yang digunakan untuk mengembangkan purwarupa “Waspada Banjir” terdiri dari hardware development board Intel Galileo Gen 1, sensor air, LCD 16×2, LED warna, dan router.
Cara kerja sistem ini adalah dengan membaca tiga buah sensor air. Masing-masing sensor tersebut akan bekerja mengindikasikan tingkat ketinggian air yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Data yang diperoleh dari sensor-sensor tersebut akan ditampilkan dalam LCD dan sekaligus juga dikirimkan ke server Geeknesia dan Parse.com untuk kemudian menampilkan peringatan melalui push notification pada aplikasi Android “Waspada Banjir”.
Solusi ini baru dikembangkan pada tahap awal. Namun Heri Kiswanto sekalu CEO Gookkis Studio meyakini bahwa inovasinya dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga dapat dimanfaatkan secara masif untuk sistem deteksi dini terjadinya banjir.
Tema yang diperlombakan dalam IoT Innovation Challenge kali ini adalah “smart building, smart home, smart transportation”. Adapun kriteria utama pemenang dilihat dari keunikan solusi yang dibuat dan manfaatnya bagi masyarakat. Para pemenang tantangan ini berhak mendapat 20.000 XP dari Dicoding. XP merupakan experience points Dicoding yang menggunakan gamification model. XP yang dapat ditukarkan dengan berbagai rewards menarik, seperti smartphone, laptop, review aplikasi, dan hadiah-hadiah lainnya.
–
Disclosure: DailySocial berinvestasi di Dicoding