Apa yang langsung muncul di kepala Anda ketika mendengar kata Perancis? Croissant, menara Eiffel, anggur Bordeaux, Arc De Triomphe, crepes, seni, fashion? Bagaimana dengan smartphone? Tahukah Anda, kepopularitasan sebuah brand baru asal Marseille sedang melesat naik di wilayah Eropa? Ia adalah Wiko, dan baru saja mereka resmi mendarat di Indonesia.
Didirikan tahun 2011, cuma butuh kira-kira tiga tahun bagi Wiko untuk menjadi vendor handset terbesar kedua di Perancis. Dari data analis, sampai tahun 2013 penjualan mencapai 1,7 juta unit. Ia semakin mencuri perhatian berkat kesuksesannya menembus pasar Portugal dan Belgia dalam waktu singkat. Sang produsen mengaku, salah satu faktor mengapa Wiko berkembang pesat disebabkan perspektif berbeda dalam perancangan produk.
Desain dan revolusi teknologi, dua hal itu dipercaya membantu mendorong penjualan Wiko. Smartphone ini mengusung semangat fashion Perancis, digarap oleh pakarnya. “Para ahli yang tergabung dalam [divisi] research and development Wiko benar-benar meracik sentuhan teknologi dengan rancangan bercita rasa tinggi,” begitu tutur mereka.
Nama Wiko diambil dari dua kata, we dan community. Tapi hal itu tidak berarti jajaran smartphone dipasarkan cuma melalui komunitas. Strategi mereka sedikit mengingatkan saya pada Xiaomi, memanfaatkan sosial media Facebook sebagai medium promosi sekaligus menyentuh konsumen secara langsung. Brand diposisikan untuk konsumen muda, atau mereka yang berjiwa muda.
Info menarik: Gandeng Lazada, Phablet Spesialis ‘Selfie’ Alcatel Siap Ramaikan Hari Belanja Online Nasional
Co-General Manager Wiko Global David Garcia berkata di awal presentasi, “Janganlah jadi budak device Anda.” Menurutnya, mayoritas produsen hanya menitikberatkan produk. Dan sejauh ini kita dilihat cuma sekedar konsumen. Garcia menerangkan, Wiko hadir dengan fokus terhadap manusia, yaitu Anda. Sebuah pertanyaan ia lontarkan pada para tamu: di antara banyaknya pilihan handset, apa alasan kita membeli device?
“Kami menciptakan Wiko dengan tujuan untuk saling berbagi keahlian pada khalayak, menyuguhkan produk yang serupa seperti mereka, memfasilitasi kebutuhan sehari-hari konsumen,” ungkap Garcia. “Di Wiko, ada individu, cerita-cerita, dan ide yang membuat tiap smartphone kami menjadi produk unik; didesain dan dibuat demi memuaskan kita semua.”
Wiko mempunyai tiga tier handset: performance, useful & trendy, serta easy & fun. Performance ialah kelas teratas, useful & trendy adalah perangkat multipurpose, lalu easy & fun diracik agar gampang digunakan. Mereka membawa enam virian ke Indonesia, berikut nama-namanya dari yang paling canggih hingga entry-level: Highway, Gateway, Rainbow, Bloom, Lenny dan Fizz.
Wiko Highway 4G menduduki posisi produk paling tinggi. Ia menyuguhkan layar full-HD 1080p berukuran 5-inci. Bentuknya ramping, hanya 7,9 milimeter. Display dilapisi Corning Gorilla Glass 2, dan bagian belakangnya dilindungi tempered glass. Ia boleh dibilang merupakan smartphone pertama di Indonesia yang ditenagai system-on-chip Nvidia Tegra 4i, dijanjikan mampu memberikan output grafis sangat baik.
Di dalam, Anda juga akan menemukan RAM 2GB, penyimpanan internal 16GB dan berjalan di platform Android 4.4 KitKat. Wiko Mobile sangat membanggakan kemampuan fotografinya. Highway dibekali kamera utama bersensor 16-megapixel dan kamera video chat 8-megapixel. Dari spesifikasinya itu ditambah fitur face detector, sudah pasti ia akan sangat disukai penggemar selfie.
Jika Anda menginginkan handset yang benar-benar ramping dan anggun, Gateway bisa menjadi pilihan terbaik. Menyajikan layar 720p 5-inci, tebalnya hanya 7,2 milimeter, dengan bobot ringan, permukaan aluminium berkontur halus dan finishing kulit.
Info menarik: Perbandingan Dukungan Service Center Smartphone Program Android One dari Evercoss, Mito dan Nexian
Hardware-nya sendiri cukup mumpuni. Gateway dipersenjatai chip MediaTek MT6582 berprosesor quad-core Cortex-A7 1,3GHz, GPU Mali-400MP2, RAM 1GB, penyimpanan internal 16GB, dukungan dual SIM, kamera belakang 13-megapixel dan kamera depan 5-megapixel. Berdasarkan harga dan ukuran, ia ditujukan untuk berkompetisi dengan Asus Zenfone 5, Alcatel One Touch Flash, dan Redmi Note.
Lalu misi Rainbow, Bloom, Lenny serta Fizz ialah membombardir kelas pemula dan entry level. Wiko menjelaskan, karena tiap negara memiliki karakteristik demografi berbeda, tipe dengan penjualan terbaiknya juga bervariasi. Untuk Indonesia, Wiko mengandalkan Lenny – handset lima-inci berprosesor dual-core 1,3GHz, RAM 512MB, dilengkapi kamera 5-Mp dan 1,3-Mp, beroperasi di Android 4.4 KitKat.
Penampilan Lenny memadukan dua tone warna. Ada black-bleen, white-silver, bleen-black, violet-coral, dan yellow-bleen.
Rencananya, Wiko akan memanfaatkan tahun ini untuk memantapkan nama mereka – mem-positioning merek sebagai brand anak muda. Melihat jumlah penduduk Indonesia, Wiko yakin daya saing smartphone mereka sangat besar. Sang produsen asal Marseille itu mentargetkan penjualan capai 12 persen di tahun 2016, menyanggupi penggantian full-swap dan layanan aftersale memuaskan.
Buat produk Eropa (meski mayoritas Wiko dimiliki oleh grup Tinno Mobile asal China), harga handset mereka sangatlah bersaing. Wiko Highway 4G ditawarkan Rp 3,8 juta, Gateway dijajakan seharga Rp 2,2 juta; kemudian Rainbow, Bloom, Lenny serta Fizz masing-masing dibanderol Rp 1,3 juta, Rp 1,2 juta, Rp 1 juta, dan Rp 750 ribu.